BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Meskipun unggul dua gol di sebagian besar babak pertama, Manchester United mengalami kekalahan telak 4-3 dan terjerumus ke posisi terbawah Grup A Liga Champions.
Ini adalah kekalahan yang membuat Setan Merah mengalami awal terburuk mereka. Satu musim dalam 50 tahun dan telah meningkatkan tekanan pada Erik ten Hag sebagai manajer.
Memecat Erik ten Hag bukan solusi
Kepada TNT Sports, mantan gelandang Man United, Paul Scholes, dengan cepat menunjukkan bahwa klub tidak bisa melepaskan manajer Belanda itu.
“Saya masih merasa tidak ada banyak tekanan pada Erik ten Hag. Dia mengalami tahun yang baik dan diberikan waktu. Beberapa pemain mengalami cedera parah namun sembilan kekalahan dalam 17 pertandingan tidaklah cukup. Saya tahu United sudah pernah memecat pelatih sebelumnya, tapi saya pikir mereka tidak mampu terus melakukan hal itu, saya pikir kita harus membiarkan orang ini tetap berjalan”, ungkapnya.
Butuh sosok pemimpin
Meskipun Rasmus Hojlund adalah salah satu dari sedikit hal positif yang bisa diambil dari laga versus Copenhagen, kapitulasi United-lah yang sekali lagi muncul ketika menghadapi kesulitan di lapangan.
Kebobolan gol cepat melawan Bayern Munich dan Galatasary di awal babak grup kembali menghantui tim Ten Hag sekali lagi, dengan para pemain tidak dapat bangkit setelah kartu merah kontroversial Marcus Rashford. Scholes menyinggung mentalitas yang cacat ini.
“Mereka kurang memiliki kepemimpinan. Tidak mudah untuk bermain tandang di Eropa. Keruntuhan itulah yang menyakiti mereka. Begitu mereka kebobolan, rasanya seperti akan terjadi hal lain. Anda tidak bisa terus lakukan itu setiap minggu”, pungkasnya.