JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Pierluigi Collina, Wasit legendaris yang terkenal galak dan tegas di lapangan hijau datang ke Indonesia.
Pierluigi Collina yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi Wasit Federasi sepak bola dunia FIFA, menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat 10 November 2023.
Collina dijadwalkan menghadiri pemberian tanda Bintang Jasa Pratama yang diberikan kepada Presiden FIFA Gianni Infantino.
Namun ada yang unik dari kedatangan rombongan FIFA tersebut. Mereka kompak mengenakan setelan jas beserta peci hitam, seperti yang dipublish dalam beberapa unggahan foto di akun instagram @erickthohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengunggah momen kebersamaannya bersama wasit legendaris asal Italia, Pierluigi Collina.
“Siapa yang tidak tahu Pierluigi Collina? Wasit legendaris yang sekarang menjadi Ketua Komite Wasit FIFA ini terkenal killer dan sangat disegani pemain waktu memimpin pertandingan,” tulis Erick Thohir disertai emoji tertawa.
Sontak saja, unggahannya itu langsung mendapat reaksi beragam dari pecinta bola Indonesia. Beberapa di antaranya, berisi komentar bernada guyonan.
“Sehat sehat wasit legend yang di kantongnya cuman ada kartu merah,” tulis akun @muhandhikaa.
“Abis Jumat’an ya pak @erickthohir ?, nanti kalau ada yang rame ngobrol atau gak ngederin khutbah, langsung kartu merah,” tulis akun @kitagaruda.ina.
Masih banyak lagi komentar-komentar netizen Indonesia yang menggambarkan sosok Collina. Intinya, Pria kelahiran Bologna itu saat masih menjadi wasit, terkenal killer dan disegani para pesepakbola. Bahkan, tatapan Collina kerap kali membuat para pemain menjadi ciut ketika hendak melakukan protes.
Nah, Dengan kehadiran Pierluigi Collina ke Indonesia, diharapkan bisa memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman kepada wasit-wasit Indonesia agar bisa memimpin pertandingan dengan lebih baik.
Tidak berlebihan rasanya bila menyebut, wasit-wasit indonesia perlu menimba ilmu dari Collina. Sebab, Integritas seorang wasit saat memimpin jalannya pertandingan, juga akan menentukan hasil akhir pertandingan.
Bila wasit tak bisa tegas, dan semena-mena mengganjar pemain dengan kartu yang ada di saku, maka akhir dari 90 menit permainan akan berakhir dengan ricuh. Namun jika wasit mampu menjadi sebaik-baiknya hakim di lapangan, maka match pun akan berakhir fair play.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Selena Gomez baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengalami masalah pencernaan yang disebut…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…