BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Prof. Dr. Ir. H. Asep Dedy Sutrisno, MP. telah dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Teknologi Pangan Universitas Pasundan (Unpas) pada Sabtu (18/11/2023). Prof Asep menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Pembangunan Ketahanan Pangan Sebagai Program Mensejahterakan Bangsa”.
Prof Asep Dedy dalam orasi ilmiah ini menyampaikan ketahanan pangan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Setiap individu memiliki hak bebas dari rasa lapar dan kelaparan. Pangan memiliki dimensi yang sangat kompleks, tidak saja dari sisi kehidupan dan kesehatan, tetapi juga dari sisi sosial, budaya, dan politik.
“Oleh karena itu, perwujudan pembangunan ketahanan pangan dan gizi tidak dapat dilepaskan dari upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat, peningkatan daya saing SDM yang selanjutnya menjadi daya saing bangsa,” katanya.
Guru Besar Unpas kelahiran 10 Maret 1961 ini mengatakan pangan dapat dikatakan sebagai produk budaya karena pangan merupakan hasil adaptasi aktif antara manusia/masyarakat dengan lingkungannya. Sehingga perwujudan ketahanan pangan harus bertumpu pada sumber daya dan kearifan lokal, sehingga hal itu dapat menjadi media dalam mengembangkan budaya dan peradaban bangsa.
“Kualitas pemanfaatan pangan dipengaruhi oleh daya beli selera, pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat dan ketersediaan pangan itu sendiri,” ujarnya.
Ketua LPM Unpas ini menerangkan pemanfaatan pangan merupakan muara dari suatu sistem ketahanan pangan karena akan menentukan kualitas perseorangan untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif.
Selain itu, menurutnya pemenuhan pangan sangat penting sebagai faktor dasar menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai kajian ilmiah untuk hidup sehat orang yang produktif membutuhkan sekitar 45 nutrisi yang berbeda harus diperoleh dalam jumlah banyak dari makanan yang dikonsumsi cukup, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Lalu kapan makan makanan yang berbeda setiap hari mengganti kekurangan gizi makanan tertentu.
“Karena keunggulan komponen nutrisi makanan lain pertahankan asupan nutrisi seimbang,” ucapnya. (ran)