WWW.PASJABAR.COM — Klub Premier League, Everton, resmi dijatuhi sanksi pengurangan 10 poin setelah dinyatakan melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) pada Jumat (17/11/2023) malam WIB.
Hal ini membuat posisi mereka tergelincir di klasemen Liga Inggris dan kini menempati peringkat ke-19.
Sebelumnya, The Toffees telah mengoleksi 14 poin dari 12 laga yang dijalani, tetapi kini menjadi 4 poin setelah pengurangan.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, skuad besutan Sean Dyche itu baru saja bangkit setelah mengawali musim yang sulit.
Musim lalu, mereka punya satu napas lagi untuk finis satu angka di atas tiga tim yang terdegradasi.
Namun, jika mengulik dari sisi lain, dua klub lainnya, Manchester City dan Chelsea, juga berpotensi mengalami hal yang serupa.
Daily Mail bahkan mengungkapkan wacana kedua raksasa itu terancam sanksi lebih berat berupa degradasi, dengan Man City juga dibayangi hukuman pencopotan gelar karena potensi pelanggaran yang lebih akut.
Man City sebagai juara bertahan Liga Inggris tetap tampil konsisten setelah pemain bintang gonta-ganti masuk dan meninggalkan klub.
Mereka melakukan transfer hebat selama beberapa musim terakhir sejak Pep Guardiola menukangi klub.
Adapun Chelsea juga melakukan transfer besar-besaran sejak klub diambil oleh Todd Boehly.
Man City telah menghadapi tuntutan 115 jenis pelanggaran tentang kesehatan keuangan Liga Inggris.
Begitu pun dengan The Blues yang berada dalam pengawasan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan pemilik lama klub, Roman Abramovich.
Stefan Borson, seorang pengacara dan mantan penasihat klub Man City, buka suara beberapa jam setelah Everton dikenakan hukuman.
Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun jejaring sosial pribadinya, seperti dikutip BolaSport.com.
“Tanpa melihat keputusan, (sanksi) -10 poin untuk Everton terasa kejam bagi saya untuk sebuah pelanggaran langsung terhadap Financial Fair Play,” ucap Borson.
“Namun, mempertegas sanksi terhadap City [jika terbukti] dan sekarang Chelsea [jika didakwa dan mengakui pembayaran di luar pembukuan] akan berpotensi menyebabkan degradasi,” lanjut Borson.
Ia juga menambahkan bahwa Chelsea lebih berpotensi menjadi sasaran.
Jika kasus Man City diusut dan terbukti melanggar FFP, maka peluang mereka untuk memenangkan Premier League musim ini akan kecil.
Potensi ataupun wacana penghapusan gelar selama periode terjadinya pelanggaran pada 2009-2018 pun sempat diembuskan media andai benar vonis dijatuhkan.
Sementara itu, jika Chelsea juga terbukti melanggar aturan FFP dan mendapat sanksi potongan poin seperti Everton, skuad besutan Mauricio Pochettino harus berjuang keluar dari zona degradasi.
Kini City mengoleksi 28 poin, sedangkan Chelsea mengumpulkan 16 poin di klasemen Liga Inggris.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…