JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan enam strategi untuk memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
“Pertama, akreditasi. Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyak lah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi,” ujar Menag dalam Rapat Koordinasi PTKN di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Menag menuturkan, dari 59 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Indonesia sudah ada 9 kampus yang masuk akreditasi ‘unggul’. Sementara sisanya masih dalam kategori ‘baik sekali’. Kedua, Menag mengimbau seluruh PTKN untuk meningkatkan penggunaan teknologi sistem informasi guna beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
“Anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadgetnya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam,” tegas Menag.
Ketiga, Menag menyarankan para rektor untuk memiliki Chief Marketing Officer yang spesifik difungsikan sebagai marketing.
“Biasanya Chief Marketing Officer di perguruan tinggi kita ini dirangkap oleh Humas. Jadi belum ada yang spesifik untuk menjadi CMO ini. Ini penting kalau mau banyak anak-anak yang belajar di PTKN,” ungkapnya.
Keempat, Menag mengharuskan setiap PTKN untuk memiliki program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. “Tapi program studi yang diminati atau yang membayangkan kira-kira di masa depan ini ada apa,” kata Menag.
Kelima, Menag juga menganggap penting keberadaan Career Center di PTKN. “Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya,” pesan Menag.
“Terakhir, rajin-rajin mengikuti konferensi internasional. Konferensi internasional itu penting karena ini sama saja membangun jejaring. Jadi kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar,” jelas Menag. (*/ran)