BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah 1,73 persen atau sekitar 3,33 juta jiwa penduduk usia 15 hingga 64 tahun. Hal ini berdasarkan hasil survei prevalensi penyalahgunaan narkoba 2023 yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.
“Trend ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2021 sebesar 1,95 persen. Hal ini menjadi tantangan BNN, agar tidak terjadi peningkatan pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Kepala BNN Kota Bandung Kombes Pol. Mada Roostanto, kepada wartawan Rabu (27/12/2023).
Di sisi lain, sebagai lembaga yang memberikan fasilitas kepada korban penyalahgunaan narkoba, BNN Kota Bandung berencana membuat gedung untuk tempat rehabilitasi bagi korban warga Kota Bandung.
“Untuk Jawa Barat kita sudah punya Lido, Bogor, tapi khusus Kota Bandung sendiri, kita masih belum punya tempat khusus,” ujar Mada.
Padahal, Kota Bandung sendiri tahun ini sudah memberikan rehabilitasi tehadap 150 korban penyalahgunaan Narkoba. Sebanyak 150 orang ini mendapatkan pendampingan hingga sembuh.
“Untuk yang mendapatkan pendampingan, paling sebentar 8 kali pertemuan, dan maksimal 12 kali pertemuan. Semua bergantung tingkat berat dan ringan kasus yang dialami korban,” jelasnya.
Mada mengatakan, rencana pembangunan gedung ini, sudah disetujui oleh Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung. Rencananya pembangunan akan dilakukan di Jl. Ciungwanara dan dimulai pada 2024 ini.
Ke depan, sambungnya, Mada menegaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
“Kerja sama dengan Dinas Sosial, maksudnya untuk memberikan keterampilan kepada para korban. Sedangkan kerja sama dengan Disnaker, maksudnya untuk memberikan kesempatan kerja bagi para korban,” tuturnya.
Narkoba Dicegah dengan Sosialisasi
Mada mengatakan, pihaknya selalu melakukan sosialisasi terhadap bahaya narkoba. Karena menurutnya, bahaya narkoba hanya bisa dicegah dengan melakukan sosialisiasi terhadap keluarga.
“Lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi anak-anak remaja sebagai golongan yang rentan terpapar narkoba,” tambahnya.
Dengan mendapatkan lingkungan yang baik, akan bisa melakukan pencegahan penggunaan narkoba. Terlebih sekarang, para pengedar semakin kreatif mengemas narkoba menjadi sesuatu yang menarik
“Apa saja mereka lakukan agar anak-anak mudah tergoda, lalu mencoba dan akhirnya kecanduan,” jelasnya.
Menurutnya, jika pondasi lingkungan dan keluarga sudah baik, maka anak akan dengan sangat mudah untuk terbentengi dari bahaya narkoba. Karena lebih baik mencegah, daripada mengobati. (put)