BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Giyatno pada Rabu (27/12/2023).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh Direktur Pascasarjana Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan pada sidang promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Strategi Mewirausahakan Birokrasi Pengelolaan Sampah di Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Tasikmalaya, Banjar.
Giyatno mengatakan penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum efektifnya pengelolaan sampah di Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Tasikmalaya, Banjar yang ditandai dengan keterbatasan kuantitas petugas Sumber Daya Manusia, belum primanya layanan dan birokrasi dalam layanan pengelolaan sampah cenderung stagnan tidak bersifat inovatif, minimnya sarana dan prasarana, kurangnya kesadaran dalam pengelolaan sampah bagi masyarakat, belum memiliki aturan dan strategi manajemen dengan baik serta belum efektifnya kemitraan.
Hasil Penelitian
Dikatakan Giyatno, hasil penelitian menjelaskan bahwa pengelolaan sampah pada Strategi Inti (Center Strategy) dan Strategi Budaya (Cultural Strategy) sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan Strategi Konsekwensi (Conseguency Strategy), Strategi Pelanggan (Customer Strategy), dan Strategi Kendali (Control Strategy) dapat dikatakan bclum maksimal. Serta masih diperlukan upaya lebih kongkrit terkait dengan ketersediaan sumber daya, anggaran, pengawasan dan pelibatan pihak swasta.
“Faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya pengelolaan sampah yaitu keterbatasan sarana prasarana, terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan lemahnya dukungan anggaran, minimnya koordinasi dan komumikasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga memunculkan sikap ego sektoral, lemahnya komitmen kemitraan antar stakeholder menyebabkan belum adanya rasa memiliki akan pengelolaan sampah, kondisi sosial masyarakat yang masih bersifat paternalisme dan apatisme, serta belum memiliki aturan dan strategi manajemen dengan baik,” jelasnya.
Aturan dan strategi manajemen yang belum baik ini meliputi perencanaan program yang jelas dan terukur, Standar Operasional Prosedur (SOP), petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengelolaan sampah.
Menurutnya strategi mewirausahakan birokrasi pengelolaan sampah yang efektif adalah Strategi Agresif (Growth Oriented Strategy) dengan meningkatkan koordinasi, pengawasan dan sosialisasi secara terfokus yang didukung dengan sikap komitmen pemimpin visioner dan partisipasi masyarakat sebagai aspek penting sekaligus novelty penelitan dalam meningkatkan kejelasan koordinasi, kolaborasi, pengawasan dan sosialisasi secara terfokus mempertahankan budaya kearifan lokal dengan sikap gotong royong di masyarakat. Lalu komitmen melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berpirinsip pada enterpreneur.
IPK Giyatno sebelum sidang terbuka adalah 3.75 dan IPK sidang terbuka 3.88. Berdasarkan hasil sidang tersebut, Giyatno dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.77 dengan yudisium Cumlaude.
Kesan Giyatno Selama Kuliah di Pascasarjana Universitas Pasundan
Giyatno mengatakan sangat luar biasa bisa menyelesaikan pendidikan S3 di Pascasarjana Unpas. Ia menyebut bahwa pimpinannya mendorong untuk melanjutkan sekolah sebagai pengembangan di dalam kompetensi yang ada di Kabupaten Ciamis.
“Tentunya ini takdir Allah yang bisa memberikan manfaat bagi keluarga dan juga masyarakat,” ucapnya.
Giyatno berharap Pascasarjana Unpas bisa lebih maju lagi dan bisa memberikan pelayanan termasuk perhatian bagi perkembangan mahasiswa. (ran)