WWW.PASJABAR.COM — Hujan merupakan fenomena alam yang memegang peran penting dalam siklus kehidupan di bumi. Tidak hanya sekadar proses jatuhnya air ke tanah, dalam Islam fenomena hujan disebutkan puluhan kali dalam ayat Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an, fenomena hujan digambarkan sebagai keindahan, kebijaksanaan, dan rahmat-Nya. Bahkan, menurut Abdul Syukur al-Azizi dalam buku Hadits-Hadits Sains, kata hujan disebut sebanyak 55 kali dalam Al-Qur’an.
Sebelum ditemukannya siklus air oleh sains, Allah SWT telah menerangkan tahapan turunnya hujan melalui firman-Nya. Berikut ini di antaranya 15 ayat Al-Qur’an tentang hujan yang menunjukkan salah satu tanda dari kebesaran-Nya, masih dikutip dari buku karya Abdul Syukur al-Azizi dan dirangkum dari buku berjudul Alquran dan Sains karya Ridwan Abdullah.
Kumpulan Ayat Al-Qur’an tentang Hujan
1. Surat Az-Zukhruf Ayat 11
وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ
walladzî nazzala minas-samâ’i mâ’am biqadar, fa ansyarnâ bihî baldatam maitâ, kadzâlika tukhrajûn
Artinya: “Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” (QS Az-Zukhruf: 11).
2. Surat An-Nahl Ayat 10
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ
huwalladzî anzala minas-samâ’i mâ’al lakum min-hu syarâbuw wa min-hu syajarun fîhi tusîmûn
Artinya: “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.” (An-Naḥl: 10).
3. Surat Ar-Rum Ayat 48
اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ
allâhulladzî yursilur-riyâḫa fa tutsîru saḫâban fa yabsuthuhû fis-samâ’i kaifa yasyâ’u wa yaj’aluhû kisafan fa taral-wadqa yakhruju min khilâlih, fa idzâ ashâba bihî may yasyâ’u min ‘ibâdihî idzâ hum yastabsyirûn
Artinya: “Allah-lah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia (Allah) membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira.” (QS Ar-Rūm: 48).
4. Surat An-Nur Ayat 43
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِ ۗ
a lam tara annallâha yuzjî saḫâban tsumma yu’allifu bainahû tsumma yaj’aluhû rukâman fa taral-wadqa yakhruju min khilâlih, wa yunazzilu minas-samâ’i min jibâlin fîhâ mim baradin fa yushîbu bihî may yasyâ’u wa yashrifuhû ‘am may yasyâ’, yakâdu sanâ barqihî yadz-habu bil-abshâr
Artinya: “Tidakkah engkau melihat bahwa sesungguhnya Allah mengarahkan awan secara perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk. Maka, engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka, Dia menimpakannya (butiran-butiran es itu) kepada siapa yang Dia kehendaki dan memalingkannya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS An-Nūr: 43).
5. Surat Al-Hijr Ayat 22
وَاَرْسَلْنَا الرِّيٰحَ لَوَاقِحَ فَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَسْقَيْنٰكُمُوْهُۚ وَمَآ اَنْتُمْ لَهٗ بِخٰزِنِيْنَ
wa arsalnar-riyâḫa lawâqiḫa fa anzalnâ minas-samâ’i mâ’an fa asqainâkumûh, wa mâ antum lahû bikhâzinîn
Artinya: “Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan). Maka, Kami menurunkan hujan dari langit lalu memberimu minum dengan (air) itu, sedangkan kamu bukanlah orang-orang yang menyimpannya.” (QS Al-Ḥijr: 22).
6. Surat Ar-Ra’d Ayat 17
اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ
anzala minas-samâ’i mâ’an fa sâlat audiyatum biqadarihâ faḫtamalas-sailu zabadar râbiyâ, wa mimmâ yûqidûna ‘alaihi fin-nâribtighâ’a ḫilyatin au matâ’in zabadum mitsluh, kadzâlika yadlribullâhul-ḫaqqa wal-bâthil, fa ammaz-zabadu fa yadz-habu jufâ’â, wa ammâ mâ yanfa’un-nâsa fa yamkutsu fil-ardl, kadzâlika yadlribullâhul-amtsâl
Artinya: “Dia telah menurunkan air dari langit, lalu mengalirlah air itu di lembah-lembah sesuai dengan ukurannya. Arus itu membawa buih yang mengambang. Dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buih seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih akan hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di dalam bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.” (QS Ar-Ra’d: 17).
7. Surat Al-Mu’minun Ayat 18
وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍ فَاَسْكَنّٰهُ فِى الْاَرْضِۖ وَاِنَّا عَلٰى ذَهَابٍۢ بِهٖ لَقٰدِرُوْنَ ۚ
wa anzalnâ minas-samâ’i mâ’am biqadarin fa askannâhu fil-ardli wa innâ ‘alâ dzahâbim bihî laqâdirûn
Artinya: “Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Maha Kuasa melenyapkannya.” (QS Al-Mu’minūn: 18).
8. Surat Al-Qamar Ayat 11-12
فَفَتَحْنَآ اَبْوَابَ السَّمَاۤءِ بِمَاۤءٍ مُّنْهَمِرٍۖ وَّفَجَّرْنَا الْاَرْضَ عُيُوْنًا فَالْتَقَى الْمَاۤءُ عَلٰٓى اَمْرٍ قَدْ قُدِرَ ۚ
fa fataḫnâ abwâbas-samâ’i bimâ’im mun-hamir. wa fajjarnal-ardla ‘uyûnan faltaqal-mâ’u ‘alâ amring qad qudir.
Artinya: “Lalu, Kami membukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Kami pun menjadikan bumi menyemburkan banyak mata air. Maka, berkumpullah semua air itu sehingga (meluap dan menimbulkan) bencana yang telah ditetapkan.” (QS Al-Qamar: 11-12).
9. Surat Al-Ahqaf Ayat 24
فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ
fa lammâ ra’auhu ‘âridlam mustaqbila audiyatihim qâlû hâdzâ ‘âridlum mumthirunâ, bal huwa masta’jaltum bih, rîḫun fîhâ ‘adzâbun alîm
Artinya: “Maka, ketika melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan), tetapi itu azab yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang sangat pedih.” (QS Al-Aḥqāf: 24).
10. Al-A’raf Ayat 57
وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
wa huwalladzî yursilur-riyâḫa busyram baina yadai raḫmatih, ḫattâ idzâ aqallat saḫâban tsiqâlan suqnâhu libaladim mayyitin fa anzalnâ bihil-mâ’a fa akhrajnâ bihî ming kullits-tsamarât, kadzâlika nukhrijul-mautâ la’allakum tadzakkarûn
Artinya: “Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu selalu ingat.” (QS Al-A’rāf: 57).
11. Al-Baqarah Ayat 22
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءًۖ وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
alladzî ja’ala lakumul-ardla firâsyaw was-samâ’a binâ’aw wa anzala minas-samâ’i mâ’an fa akhraja bihî minats-tsamarâti rizqal lakum, fa lâ taj’alû lillâhi andâdaw wa antum ta’lamûn
Artinya: “(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 22)
12. Qaf Ayat 9
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً مُّبٰرَكًا فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِۙ
wa nazzalnâ minas-samâ’i mâ’am mubârakan fa ambatnâ bihî jannâtiw wa ḫabbal-ḫashîd
Artinya: “Kami turunkan dari langit air yang diberkahi, lalu Kami tumbuhkan dengannya kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (QS Qaf: 9)
13. Asy-Syura Ayat 28
وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗۗ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ
wa huwalladzî yunazzilul-ghaitsa mim ba’di mâ qanathû wa yansyuru raḫmatah, wa huwal-waliyyul-ḫamîd
Artinya: “Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan (Dia pula yang) menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS Asy-Syura: 28)
14. Al Anfal Ayat 11
اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ
idz yughasysyîkumun-nu’âsa amanatam min-hu wa yunazzilu ‘alaikum minas-samâ’i mâ’al liyuthahhirakum bihî wa yudz-hiba ‘angkum rijzasy-syaithâni wa liyarbitha ‘alâ qulûbikum wa yutsabbita bihil-aqdâm
Artinya: “(Ingatlah) ketika Allah membuat kamu mengantuk sebagai penenteraman dari-Nya dan menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu, menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu, dan menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu.” (QS Al Anfal: 11)
15. Fushshilat Ayat 39
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنَّكَ تَرَى الْاَرْضَ خَاشِعَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْۗ اِنَّ الَّذِيْٓ اَحْيَاهَا لَمُحْيِ الْمَوْتٰىۗ اِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
wa min âyâtihî annaka taral-ardla khâsyi’atan fa idzâ anzalnâ ‘alaihal-mâ’ahtazzat wa rabat, innalladzî aḫyâhâ lamuḫyil-mautâ, innahû ‘alâ kulli syai’ing qadîr
Artinya: “Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa engkau melihat bumi kering dan tandus, kemudian apabila Kami menurunkan air (hujan) padanya, ia pun hidup dan menjadi subur. Sesungguhnya Zat yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Fushshilat: 39)
Demikian penjelasan seputar ayat Al-Qur’an tentang hujan lengkap dengan Latin dan terjemahannya. Semoga bermanfaat.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Laga istimewa akan tersaji di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb kini memberikan penawaran peluang investasi menarik, berupa Surat Berharga Perpetual…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memastikan bahwa aksi terorisme…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penyerang Persib Ciro Alves tengah dalam motivasi tinggi. Ia sangat berhasrat tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah acara Collabonation Talent Hunt yang digelar…