BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– “Jika Kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan,” itulah motto hidup dari Siti Lutfi Latifah atau yang akrab disapa Lutfi, perempuan inspiratif yang mendedikasikan dirinya untuk memberi kebermanfaatan.
Lutfi berkata bahwa motto hidupnya tersebut merupakan salah satu ungkapan dari Imam Syafii yang menjadi mantra dalam kehidupannya.
“Saya memaknai hidup selamanya akan selalu tentang belajar, belajar memenuhi dan menyeimbangkan 3 aspek yang ada dalam diri manusia yaitu manusia sebagai makhluk spiritual, intelektual dan fisik,” tuturnya kepada PASJABAR, Jum’at (13/1/2024).
Saat ini Lutfi juga menjadi salah satu dosen sekaligus Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di IAI-N Laa Roiba Bogor. Tidak hanya itu, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial bersama Gerakan Islam Cinta dan menjadi speaker di kegiatan-kegiatan yang membawa value Toleransi dan Kesetaraan Gender.
“Saya bercita-cita bisa sukses di bidang akademik dan melalui akademik bisa menebar manfaat seluas-luasnya,” tutur Lutfi yang saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengajukan beasiswa S3.
Lutfi menambahkan bahwa ia ingin menjadi perempuan merdeka dan ingin memerdekakan perempuan lainnya.
“Saya ingin perempuan memiliki kesadaran dan kebebasan untuk menentukan pilihan, berpendapat, bercita-cita, berkarya, berkontribusi seluas-luasnya dan tidak dihakimi langkahnya hanya karena menjadi seorang perempuan,” tandas perempuan kelahiran 11 Oktober 1995 ini.
Di tanya soal hobi, Lutfi mengatakan bahwa ia senang sekali traveling atau mengeksplorasi tempat-tempat yang berada di Indonesia karena dengan melihat berbagai keindahan setiap sudut di Indonesia membuatnya semakin cinta dengan tanah air dan rasa syukurnya terhadap Tuhan terus bertambah.
“Bertemu dengan banyak orang yang berbeda membuat cara pandang saya menjadi lebih bijak karena bisa melihat apapun dari berbagai sudut pandang dan tentunya menjadi manusia yang lebih toleran dan perjalanan membuat saya banyak berefleksi tentang hidup, rasa syukur dan Tuhan,” paparnya.
Lutfi juga menambahkan bahwa ia hobi membaca buku, karena membaca menjadi kebutuhan sebagai pengajar dan membuat pengetahuan menjadi lebih luas lagi.
“Saya juga banyak terinspirasi dari Buya Syafii Maarif karena pemikiran-pemikiran beliau tentang humanisme dalam bingkai keIslaman dan ke Indonesiaan membawa kedamaian untuk Indonesia yang sangat heterogen dari segi budaya, suku dan lain-lain,” urainya.
Di samping itu, ia juga mengaku mengagumi sosok Nur Rofiah karena banyak menyuarakan keadilan gender perspektif Islam memberikan banyak pemahaman kepada masyarakat terkait keadilan gender, termasuk keadaan kemanusiaan perempuan.
“Tokoh lainnya adalah Jalaludin Rahmat karena buku-buku komunikasi yang beliau tulis memberi banyak manfaat,” tutur penggemar Pecel lele dan Soto.
Terakhir Lutfi juga menyampaikan bahwa hidup adalah proses, maka jalanilah prosesnya dengan maksimal.
“Tidak perlu menghawatirkan apapun karena apapun sudah dijamin oleh Tuhan dan tugas manusia hanyalah ikhtiar memantaskan diri, berdoa dan tawakal,” pungkasnya. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah merancang lima strategi untuk memaksimalkan kunjungan wisatawan domestik…