BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Manajemen Diane Fatmawati Kusmayatna, yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung, Rabu (24/1/2024).
Sidang Doktor Diane ini diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc yang juga sebagai Promotor, Prof. Dr. Ir.H.Eddy Jusuf,Sp,M.Si., M.Kom., IPU sebagai DIrektur Pascasarjana Unpas sekaligus penguji, Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi M.Si (Co Promotor), Prof Dr.H.M. Sidik Priadana,MS (Penelaah/penguji), Prof. Dr. Ir. H.Iman Sudirman DEA (Penelaah/penguji), Prof. Dr.H. Horas Djulius, SE (Promotor/pengujui) dan Prof. Dr.Hj.Lilis Sulastri S.Ag.,MM.
Disertasi yang disidangkan pada sidang promosi Doktor Diane berjudul Analisis Strategi Optimalisasi Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Upaya Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan Holistik Terintegrasi (Studi Kasus di Taman Kanan Kanak Langgeng Garjita).
“Latar Belakang penelitian ini didasarkan pada fenomena bahawa tidak semua mutu layanan Pendidikan Lembaga Taman Kanak — Kanak dapat meningkat dengan baik, hingga beberapa waktu,” paparnya.
Oleh karenannya Diane menyebutkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sytrategi manajemen pengetahuan dapat meningkatakan mutu layanan Pendidikan holistik terintegrasi di dalam pengelolaa Taman Kanak Kanak Langgeng Garjita,
“Penelitian ini menggunajkan metode Kualitif dengan responden tiga Lembaga Taman Kanak — Kanak yang telah menerap an Majemen pengetahuan. Dan diharapkan kedepan penelitian ini bisa diterapkan di semua Pendidikan pra sekolah,” harapnya.
Menurutnya Penelitian dalam implementasi pelaksnaan manajemen pengetahuan di TK Langgeng Garjita berjalan. Namun, demikian manajemen pengetahuan berjalan masih kurang efektif dan efisisen melaui beberapa tahapan yang belum berjalan secara sistematis.
“Beberapa kajian pengetahuan tentang pengelolaan Lembaga TK masih terbatas pada pengetahuan tacit yang dimiliki oleh kepala sekolah belum sepenuhnya tertuang secara eksplisit menjadi sebuah informasi baru. Penciptaan pengetahuan berjalan baik dan berfokus antara lain melalui peningkatan Mutu Layanan Tingkat Pencapaian Perkembangan, Mutu Layanan isi, Mutu Layanan Proses, Mutu Layanan pendidik dan tenaga Kependidikan, Mutu Layanan Sarana Prasarana, Mutu Layanan Standar pengelolaan, Mutu Layanan Pembiayaan dan Mutu Layanan Penilaian,” papar mantan penyiar radio ini.
Meski demikian dalam penerapan strategi manajemen pengetahuan dalam upaya meningkatkan mutu layanan Pendidikan holistik terintegrasi didasarkan analisis, dilanjutkan dengan membuat langkah kongkrit dalam mengimplementasikan strategi tersebut.
“Beberapa langkahnya yakni pemetaan pengetahuan, menciptakan lingkungan yang saling percaya, berbagai pengetahuan, kepemimpinan dalam menjalankan manajemen pengetahuan, perubahan budaya serta memberikan motivasi dan reward,” katanya.
Ditambahkannya, hal itu sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan expert judgement yang menyatakan bahwa dalam membuat strategi implementasi manajemen pengetahuan, diawali dengan membuat swot analisis, kemudian dilanjutkan dengan membuat matriks IFE dan EFE. Selanjutnya membuat strategi baik untuk mengatasi kendala seperti budaya, teknologi, komunikasi, pengetahuan dan reward. Disamping itu membuat langkah — langkah strategis seperti penetapan leaders, menciptakan budaya saling percaya dan memberikan reward.
Diane mengatakan jika selama ia berkuliah di Pascasarjana Unpas ini dirinya cukup mendapat bimbingan yang sangat koperatif dari promotor dan dosen lainnya. “Saya memang terbilang lama dalam penelitian ini, karena menggunakan metode kualitatif jadi dinamis sering berubah namun pembimbing dan dosen di Pasca sangat koperatif menyemangati saya untuk menyelesaikan penelitian,” paparnya.
Harapannya untuk Pascasarjana Unpas tetap bisa eksis mengantarkan para doktor dan master yang mampu berkontribusi di masyarakat. “Yang paling penting berkontribusi untuk masyarakat dan terus eksis dan Unpas menjadi yang terbaik,” harapnya.
Dari hasil sidang terbuka Doktor itu Diane Fatmawati Kusmayatna yang mengambil konstenrasi Manajemen Sumberdaya Manusia mendapat IPK sebelum sidang 3,59 dan setelah sidang Diena dinyatakan lulus dengan IPK 3,61 dengan Yudisium Sangat Memuaskan. (tie)