PASKREATIF

Sejarah, Cerita, dan Seni Pembuatan Mochi

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Mochi yang terkenal berasal dari Jepang, dikenal masyarakat Indonesia dengan nama daifuku. Makanan ini adalah dessert khas Jepang yang berbahan dasar tepung ketan berisi kacang merah.

Di Jepang mochi disajikan untuk merayakan pernikahan sampai kelahiran anak di Jepang pada periode Heian (794 – 1185), Pada periode ini juga mochi disajikan untuk perayaan tahun baru yang masih berlangsung sampai sekarang.

Mochi di Indonesia pertama kali dikenalkan oleh warga Tionghoa sekitar 1960-an. Ketika mereka membuat dan menjual mochi karena tak mendapat izin bekerja.

Mulanya penjual mochi hanyalah warga keturunan Tionghoa, namun seiring berjalannya waktu kudapan tersebut dibuat juga oleh masyarakat Indonesia.

Saat ini mochi menjadi buah tangan apabila berkunjung ke Sukabumi. Di Sukabumi, mochi telah diresmikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Pemprov Jawa Barat pada tahun 2022 lalu.

Pembuatan mochi tradisional dilakukan dengan menumbuk beras ketan yang sudah matang dengan palu kayu hingga membentuk adonan lengket dan elastis. Proses ini dikenal dengan sebutan mochitsuki, yang dilakukan selama acara dan festival khusus.

Nah, mochitsuki sendiri adalah acara penting di Jepang, acara ini melibatkan anggota komunitas atau keluarga daerah setempat. Walaupun kurang umum di zaman sekarang, namun mochitsuki sering dilakukan di daerah pedesaan, kuil-kuil, tempat suci, dan ruang komunitas, terutama ketika menjelang tahun baru di Jepang.

Zaman sekarang pembuatan mochi sendiri tidak rumit, karena sudah banyaknya pedagang tepung instant sehingga kita tidak perlu menumbuk tepung secara manual. Walaupun mungkin rasa yang dihasilkannya aga sedikit berbeda namun tekstur dan kelezatannya tidak kalah enak.

Jika kamu penasaran akan rasa mochi modern saat ini kamu bisa coba mochi di gerai TemanMulut, Berikut ini ulasan selengkapnya!

TemanMulut menciptakan mochi dengan rasa kekinian. Temanmulut menawarkan kue mochi dengan 7 varian rasa menarik.

Mereka meyakini pelanggan kalau produk mochi tersebut diolah dengan bahan berkualitas, tanpa pengawet, tanpa zat aditif, dan menggunakan isian yang premium. Dengan proses pembuatan yang higienis serta diproduksi secara fresh tiap harinya

Gak pake mahal, Mochi TemanMulut dijual dari harga Rp5.000 saja. Tertarik untuk mencobanya nggak nih?

Ditulis oleh Rima Siti Nurhamidah, Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

(*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Usai Kalahkan Lion City Secara Dramatis Persib Baru Berlatih 13 November

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Usai kalahkan Lion City secara dramatis dalam laga AFC Champions League Two…

2 jam ago

Diana Mustika Dewi Bertekad Jadi Guru yang Menginspirasi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Diana Mustika Dewi, atau yang akrab disapa Diana, adalah mahasiswa semester V jurusan…

2 jam ago

FOTO: Simulasi Pemungutan, Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024 Kota Bandung

FOTO KPU Bandung Gelar Perhitungan Suara BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung…

3 jam ago

Endah Marlovia Ingin Kejar Gelar Profesor Di Usia Muda

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lulusan terbaik Program Doktor Pascasarjana Unpas, Endah Marlovia, ingin mengejar gelar Profesor…

5 jam ago

Wamen UMKM Minta Lulusan Unpas Manfaatkan Terobosan Presiden RI tentang UMKM

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraz, meminta lulusan Universitas Pasundan (Unpas) memanfaatkan…

6 jam ago

Menunggu Hadirnya Seorang “Negarawan” Dalam Pilkada Serentak 2024

Oleh: Dr. H. Deden Ramdan, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unpas (Negarawan dalam Pilkada Serentak…

8 jam ago