BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Asam lemak secara umum terbagi dalam 2 jenis, yaitu asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh dikenal sebagai lemak yang baik untuk tubuh.
Dilansir dari ALODOKTER pada Sabtu (3/2/2024), jenis asam lemak tak jenuh dapat ditemukan di kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, ikan salmon, dan ikan tuna.
Sedangkan asam lemak jenuh tidak baik untuk kesehatan tubuh. Konsumsi makanan yang mengandung jenis asam lemak ini secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui terkait asam lemak jenuh:
Sebagian besar sumber lemak yang berasal dari hewan mengandung asam lemak jenuh, misalnya daging merah, roti, susu, dan produk olahan seperti sosis, mentega, dan daging asap.
Selain itu, beberapa minyak dari tumbuhan seperti minyak kelapa dan minyak sawit, juga tinggi kandungan asam lemak jenuh.
Kolestrol terbagi menjadi kolesterol baik (HDL). dan kolesterol jahat (LDL). Sebuah penelitian mengemukakan fakta bahwa asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar LDL dalam darah. Namun, HDL atau kolesterol baik ternyata juga dapat meningkat ketika mengonsumsi makanan tinggi asam lemak jenuh.
Meski demikian, para ahli tetap menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung asam lemak jenuh guna mencegah berbagai masalah kesehatan akibat meningkatnya kadar LDL dalam darah,
Menurut para ahli, asupan asam lemak jenuh secara berlebihan diduga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi.
Hal ini berkaitan dengan penumpukan kolesterol jahat dan peradangan yang dapat merusak pembuluh darah jantung.
Penelitian mengungkapkan bahwa asam lemak jenuh kemungkinan berkaitan dengan beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker rahim, kanker lambung, kanker prostat, dan kanker ovarium. Namun, temuan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Seperti telah disinggung sebelumnya, pola makan tinggi asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol dalam darah, sehingga perlu dibatasi konsumsinya. Asupan asam lemak jenuh tidak boleh melebihi 120 kalori atau sekitar 13 gram per harinya.
Berbagai risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat asam lemak jenuh, tidak membuat Anda serta-merta menjauhi atau bahkan tidak mengonsumsi makanan asam lemak jenuh sama sekali.
Anda tetap diperbolehkan mengonsumsi daging merah, mentega, atau makanan olahan lain selama tidak berlebihan dan disertai dengan pola makan sehat, seperti mengonsumsi buah, sayuran, ikan, dan gandum utuh.
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang dan merusak sel tubuh sendiri. Pola makan tinggi lemak jenuh diduga berkaitan dengan meningkatnya risiko terkena penyakit autoimun. Namun, temuan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Peningkatan kadar gula darah penderita diabetes akan semakin sulit terkontrol jika pola makan yang dijalani tidak sehat, termasuk konsumsi makanan tinggi asam lemak jenuh. Bila terus dilakukan, penderita diabetes rentan mengalami komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung.
Selain memperhatikan pola makan sehat yang tidak mengandung asam lemak jenuh berlebih, penting juga menerapkan gaya hidup sehat lain. Mulailah berolahraga secara teratur, hindari stres berlebihan, hentikan kebiasaan merokok, dan cukupi waktu istirahat. (*/ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak…