BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M, memimpin Rapat Koordinasi Pergerakan Tanah dan Tanah Longsor di Desa Cibedug, Cibitung, Kecamatan Rongga dan Kecamatan Cipongkar Kabupaten Bandung Barat, yang dilaksanakan di Posko Tanggap Darurat, Kantor Kecamatan Rongga, Bandung Barat, Selasa (5/3).
Dalam rapat yang juga dihadiri Pj. Bupati Bandung Barat, Arsan Latif dan seluruh unsur forkopimda Bandung Barat ini, Kepala BNPB memberikan arahan bahwa setelah masa tanggap darurat maka hal yang harus kemudian dilakukan adalah proses relokasi bagi warga terdampak maupun yang rumahnya terancam fenomena pergerakan tanah.
Menurut Suharyanto, ada sebanyak 28 rumah yang langsung akan direlokasi. Menurut data BNPB, ada 40 rumah penduduk yang harus direlokasi karena lokasinya rawan terhadap potensi ancaman pergerakan tanah maupun tanah longsor. Adapun Pemerintah Daerah diminta untuk menyiapkan lokasi yang paling aman untuk pembangunan relokasi melalui program Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Di samping itu, Kepala BNPB juga mendorong agar pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi menjadi prioritas utama. Hingga sejauh ini ada 192 warga yang mengungsi dan 155 terdampak. Pemerintah Pusat melaluu BNPB akan memberikan dana hunian tunggu bagi pengungsi untuk menyewa tempat tinggal sementara sampai rumah relokasi selesai dibangun.
Usai melakukan rapat, Kepala BNPB menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah berikut logistik dan peralatan. Penyerahan itu dilakukan secara simbolis oleh Kepala BNPB kepada Pj. Bupati Bandung Barat, Arsan Latif. (Tie)