HEADLINE

Niat Shalat Tarawih untuk Imam, Makmum, dan Individu

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Salah satu keutamaan dari shalat Tarawih adalah pengampunan dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyatakan bahwa:

“Barang siapa yang melaksanakan shalat (Tarawih) pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’ala) makan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Selain itu, melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah akan mendapatkan pahala beribadah satu malam penuh. Keutamaan kedua ini berdasarkan hadits Rasulullah saw riwayat at-Tirmdzi, Ibnu Majah dan an-Nasa’i:

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

Artinya, “Barang siapa shalat Tarawih bersama imam sampai selesai, maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam.”

Bagi yang sibuk dan tidak memiliki kesempatan untuk bergabung dalam jamaah di masjid, mereka juga dapat menjalankan shalat ini secara individu di rumah.

Dilansir dari jabar.nu.or.id pada Senin (11/3/2024), berikut bacaan niat shalat Tarawih baik secara berjamaah maupun individu atau sendiri:

Lafal niat shalat tarawih sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā. 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah swt.”

Lafal niat shalat tarawih sebagai makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.  

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah swt.”

Lafal niat shalat tarawih secara infirad atau sendiri.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.  

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.” (ran)

Nurrani Rusmana

Recent Posts

David da Silva Sakit Jelang Laga Persib Vs Borneo FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung dihadapkan pada masalah serius jelang laga kontra Borneo FC dalam…

4 menit ago

Pengertian Negara

Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) – Pengertian Negara…

2 jam ago

Kunjungan Tim Dispotdirga Koopsudnas

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lanud Husein Sastranegara menerima kunjungan Tim Dinas Potensi Dirgantara (Dispotdirga) Koopsudnas yang…

10 jam ago

Tanggul Sungai Jebol, Puluhan Rumah Terendam Banjir

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Akibat tanggul sungai jebol, sejumlah rumah warga rusak dihantam derasnya air,…

11 jam ago

Sang Preman Timnas Indonesia Kembali Memukau Fans

WWW.PASJABAR.COM -- Sang preman Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali sukses tampil memukau di laga Indonesia…

14 jam ago

Dragan Talajic Menangisi Pupusnya Kemenangan Timnas Bahrain

WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih timnas Bahrain, Dragan Talajic, menangis usai laga melawan Australia dalam laga Kualifikasi…

15 jam ago