BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Secara umum anemia adalah kurang darah. Kondisi ini merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin berada di bawah normal. Akibatnya sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal.
Dr. Nadjwa Zamalek D, SpPK (K) Spesialis Pantologi Klinik Konsultan Hematologi mengatakan penyebab anemia terjadi karena produksi sel darah merah yang kurang, kehilangan darah secara berlebihan dan hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
“Anemia itu ada yang ringan, sedang dan berat. Kalau hemoglobinnya masih 12 gram ke atas, itu masih ringan tapi sudah kurang, normalnya 13 gram. Kalau anemia sedang itu hemoglobinnya 12-8 gram. Nah yang berat itu di bawah 8 gram,” jelas dr. Nadjwa.
Selain itu, anemia bisa juga disebabkan oleh anemia kekurangan zat besi, anemia pada masa kehamilan, anemia akibat perdarahan, anemia aplastik, anemia hemolitik, anemia akibat penyakit kronis, anemia sel sabit dan thalasemia.
“Anemia yang paling banyak dialami oleh anak SMA terutama remaja perempuan di Indonesia adalah anemia kekurangan zat besi atau sel darah merahnya kecil-kecil,” ujarnya.
Menurutnya efek dari anemia jika tidak ditangani dengan baik akan sangat merugikan. Sebab sel darah merah yang mengikat oksigen di tubuh seseorang. Apabila sel darah merah kurang, maka seseorang tidak bisa menerima oksigen dengan baik.
Gejala Anemia
Ia juga menyebut gejala anemia sangat bervariasi lemas dan cepat lelah, kulit dan kelopak mata bagian bawah terlihat pucat, sakit kepala, sering mengantuk, napas pendek, nyeri dada serta detak jantung tidak teratur.
Seseorang dengan penyakit anemia sedang hingga tidak dianjurkan untuk puasa, namun kata dr. Nadjwa untuk anemia ringan boleh berpuasa asalkan bisa menjaga pola makannya.
“Kalau anemia berat dan sedang tidak boleh puasa karena harus dapat terapi. Kalau anemia ringan boleh berpuasa asal hemoglobinnya diatas 11. Serta menu sahur dan berbuka harus mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Dianjurkan untuk memakan hati sapi atau ayam selama bulan puasa. Jadi pola makannya harus sesuai dengan kebutuhannya,” terangnya. (ran)