WWW.PASJABAR.COM — Usai duel Manchester United vs Liverpool di Piala FA, Polisi melakukan penangkapan sejumlah suporter, salah satu diantaranya diduga provokator.
Penangkapan tersebut buntut dari prilaku menggunakan tragedi masa lalu untuk mengejek rival.
Manchester United secara dramatis berhasil mendepak Liverpool di perempatfinal Piala FA. Dalam duel yang berlangsung di Old Trafford, Minggu (17/3/2024) malam WIB, Setan Merah menang 4-3.
Nyanyian yang bersifat menyerang terdengar dalam pertandingan tersebut. Pihak kepolisian sejauh ini menangkap satu orang yang terduga menjadi provokator.
“Kita semua akrab dengan fans yang mengejek lawannya… tapi hal ini umumnya dilakukan dengan humor yang baik dan tanpa menyinggung. Insiden hari ini melewati batas yang dapat diterima,” bunyi keterangan pihak Kepolisian Manchester yang dikutip dari BBC.
“Insiden nyanyian tragedi tidak akan ditoleransi dan akan ditangani dengan tegas. Kami akan bekerja sama dengan kedua klub untuk mengidentifikasi siapa pun yang bertanggung jawab melakukan pelanggaran selama event tersebut.”
BBC sejatinya tidak merinci secara pasti suporter dari kubu mana yang menggunakan tragedi sebagai nyanyian untuk mengejek lawan. Namun, Daily Mail menyebut bahwa kelompok suporter Manchester United yang melakukan.
Disebutkan oleh Daily Mail bahwa nyanyian yang terdengar merujuk tragedi Hillsborough dan Heysel. Kedua tragedi itu sejatinya melibatkan kelompok suporter Liverpool.
Juru bicara FA juga sudah bersuara. FA mengutuk keras ulah suporter yang menggunakan tragedi untuk mengejek lawan.
“Kami mengutuk keras nyanyian yang menyinggung, kasar, dan diskriminatif di stadion sepakbola, dan kami bertekad untuk menghilangkan perilaku ini.”