BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM –- Besok, Selasa(2/4/2024) merupakan hari terakhir untuk warga Jawa Barat menukarkan uang layak edar atau uang baru di Bank Indonesia(BI). Untuk memenuhi kebutuhan warga tersebut anggaran hingga Rp13,2Triliun.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, Achris sarwani yang ditemui disela pemantauan penukaran uang di Kantor Bank Indonesia, Jalan Braga No 108, Kota Bandung, Senin (1/4/2024).
“BI menyelenggarakan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2024 yang bertema Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah, ini dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat agar masyarakat bisa mendapatkan uang yang layak edar yang bagus dalam rangka Idul Fitri,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, secara total BI menyediakan 13,2 triliun Rupiah khusus untuk wilayah Jawa Barat. Bank Indonesia sendiri dibagi kedalam tiga wilayah yakni Cirebon, Tasikmalaya dan Kota Bandung di Bandung.
“Khusus untuk Kota Bandung BI menyediakan 8 Triliun Rupiah, diharapkan dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan uang tersebut yang bisa diperoleh di Bank Indonesia dan titik layanan perbankan lainnya,” paparnya.
Selain Kantor Bank Indonesia juga menyediakan layanan luar kantor atau disebut kas keliling di tempat keramaian. “Khusus di dua hari terakhir yakni hari ini dan besok merupakan hari terakhir penukatan penukaran uang akan hadir di KM 147 Rest Area dan Statiun Kerta Api,” tuturnya.
Secara keseluruhan ada 306 titik di Jawa Barat untuk penukaran uang ini, yang bisa diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga.
“Tidak lagi menukarkan di tempat yang tidak resmi, karena di bank dan di cabang bank lainnya bisa terjamin dijamin hitungannya dan terjamin keasilannya. Tepat dan gratis,” katanya.
Sementara untuk membatasi penukaran uang baru tersebut yakni maksimal 4juta rupiah satu untuk satu orang penukar.
BI juga dikatakan Achris bahwa selain penukaran BI juga melayani bersama perbankan melalui ketersediaan ATM untuk menjaga kondisi stok uang cukup.
“Selama libur Idul Fitri semua ATM agar bisa digunakan seluruh warga dengan ketersiadiaan uang yang cukup dan baik. Kalau ternyata nanti ada warga yang tidak bisa menggunakan ATM atau ATM yang tidak berfungsi baik maka bisa melaporkan kepada pihak Bank Indonesia,” tutupnya. (*/tie)