WWW.PASJABAR.COM — Setelah menjalankan puasa sebulan penuh di bulan Ramadan, umat muslim merayakan hari kemenangan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Salah satu ibadah yang dilakukan dalam perayaan ini adalah sholat Idul Fitri atau sholat Ied.
Hukum sholat Idul Fitri ini termasuk dalam kategori sunah muakkad, yang memiliki hukum yang sama dengan sholat Idul Adha dan sholat witir.
Sholat Idul Fitri dapat dilakukan secara berjemaah di masjid, namun juga diperbolehkan untuk dilakukan secara individu apabila ada kendala yang menghalangi untuk berjemaah. Waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri adalah pada pagi hari, dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu zuhur.
Niat sholat Idul Fitri
Niat sholat Idul Fitri untuk imam:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa.
Artinya,
“Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”
Niat sholat Idul Fitri untuk makmum:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat sholat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”
Tata cara sholat Idul Fitri
Berikut tata cara sholat Idul Fitri, seperti melansir dari Nu Online, Selasa (9/4/2024):
1. Pertama-tama membaca niat sholat Idul Fitri
2. Lalu takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya,
“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya,
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Selanjutnya membaca surat Al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A’lâ. Berlanjut ke ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
4. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Kemudian baca surat Al-Fatihah, lalu surat Al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku, sujud dan seterusnya hingga salam.
Hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan sholat id.
5. Setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila sholat Id ditunaikan tidak secara berjamaah.
Hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah mengungkapkan:
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lanud Husein Sastranegara menerima kunjungan Tim Dinas Potensi Dirgantara (Dispotdirga) Koopsudnas yang…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Akibat tanggul sungai jebol, sejumlah rumah warga rusak dihantam derasnya air,…
WWW.PASJABAR.COM -- Sang preman Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali sukses tampil memukau di laga Indonesia…
WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih timnas Bahrain, Dragan Talajic, menangis usai laga melawan Australia dalam laga Kualifikasi…
WWW.PASJABAR.COM -- Ada momen menarik di laga Indonesia Vs Arab Saudi semalam, Selasa (19/11/2024). Pasalnya,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung akan menjamu Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2024/2025…