BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan(Unpas) menggelar sidang terbuka atas nama Indra Wahyudinata, yang merupakan mahasiswa program Doktor Ilmu Sosial Bidang Ilmu Administrasi Publik, yang diselenggarakan di Aula Pascasarjana Unpas Lantai 5, Jalan Sumatera 41 Bandung, Selasa (16/4/2024).
Sidang Disertasi Indra berjudul Model Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, dengan penguji yakni Prof. Dr.H. Kamal Alamsyah,M.Si, Prof Dr.H Soleh Suryani, M.Si, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi.M.Si, Prof.Dr.H.Azhar Affandi, S.E.,M.Sc (Ketua Sidang),Prof. Dr. H. Eddy Jusuf Dp, M.Si, M.Kom, IPU., ASEAN,Eng, Prof.Dr.H. Iman Sudirman,DEA, dan Dr. H. Uyat Suyatna,M.Si.
Indra mengatakan desertasinya terkait dengan Pendidikan dan pelatihan aparatur berbasis kinerja di Kabupaten Sumedang. “Harapan saya, bagaimana menciptakan dan melahirkan ASN yang professional yang intinya bisa melyani masyarakat secara maksimal tanpa terkecuali. Dan bisa melayani masyarakat secara akselarasi dan memiliki metode khusus, yang nantinya bisa memuaskan segala kepentingan masyarakat tersebut,” paparnya.
Ia menilai saat ini, kondisi ASN di Sumedang itu perlu ada pembenahan terutama terkait perencanaan dan konseptual dalam melayani kepada masyarakat yang siginifikan.
“Oleh karenannya saya buat satu model pelatihan yang didalamnya ada spiritual ada intelektual, mental dan fisikal, ditambah novelty dari saya terkait dengan integrasi teknologi digital dari integrasi itu bagaimana membangun individu lainnya dengan ASN kemudian membangun konsesnsus intereprobebilitas antar individu dengan yang lainnya.” Jelasnya.
Dengan demikian ia berharap nanti ada satu kesatuan utuh dan akhirnya bisa melayani dengan baik untuk masyarakat. “Sedangkan dari teknologi digitalnya bukan hanya aplikasi yang bagus namun ini perlu pemanfaatan yang lebih dari masyarakat sehingga masyarakat lebih diuntungkan dengan adanya digitalisasi ini,” terangnya.
Hasil penelitian mengungkap bahwa Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, Pelaksanaan pelatihan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang berdasarkan Visi dan Misi Kepala Daerah yang berkontribusi terhadap tujuan dan sasaran RPJMD 2018-2023, dengan menjalankan program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah dianggarkan pada BKPSDM Kabupaten Sumedang dan Terdapat tiga jenis kompetensi yang perlu dimiliki ASN, yakni kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural melalui bentuk Pelatihan ada 2, yaitu klasikal dan non klasikal.
Sementara itu, Indra menyebutkan jika faktor-faktor yang harus diperhatikan terkait Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dapat diidentifikasi melalui faktor sarana prasarana pembelajaran, modul pembelajaran, metoda pengajaran melalui Self Learning dan E Learning (Non Klasikal) dan Klasikal, Metoda Pengajaran, Widyaiswara dan Disiplin waktu.
“Adapun hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan Learning Management System (LMS) Sumedang Simpati Akademi (SSA) sangat membantu ASN Kabupaten Sumedang dalam mendukung sarana Pendidikan dan Pelatihan aparatur berbasis kompetensi dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintah daerah Kabupaten Sumedang, Prasarana pendidikan dan pelatihan menggunakan Gedung pemerintah dan atau diadakan kerjasama dengan penyedia, Widyaiswara atau Tenaga Pengajar dilakukan kerjasama dengan badan diklat yang terakreditasi atau memanfaatkan pegawai pemerintah daerah yang kompeten.” tuturnya.
Ia menyebutkan, dalam disiplin waktu, pemerintah daerah Kabupaten Sumedang senantiasa mengutamakan ketepatan waktu, agar penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dapat melahirkan ASN yang berkualitas dan kompeten serta memiliki integritas yang tinggi.
Alternatif Model Blanded Learning dipandang sangat cocok untuk Model Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Berbasis Kompetensi dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, dan akan lebih efektif lagi apabila memperhatikan dimensi “Integrasi” dengan indikator Komunikasi Antar Individu dan dan Konsensus Antar Individu, dan kerjasama antar unit kerja, serta dimensi “Teknologi Digital” dengan indikator Kualitas Aplikasi dan Pemanfaatan Aplikasi, sehingga Pendidikan dan Pelatihan Aparat dapat berjalan dengan efektif.
Sementara itu, Indra menyebutkan jika selama dirinya menjadi bagian Pascasarjana Unpas ia merasa sangat luar biasa.
“Seperti kerumah sendiri tidak seperti namu tidak seperti orang lain dan semua sangat terbuka terutama dosen sangat famillier bahkan saya menganggap orang tua sendiri kepada dosen di Unpas ini. Dan harapan saya Unpas bisa lebih maju lebih bisa dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat lebih tahu tentang Unpas terkait eksistensi Unpas itu sendiri semoga Unpas lebih sukses dan mengakar lagi ke masyarakat dan intinya melakukan pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dari hasil siding terbuka itu, IPK Indra sebelum sidang terbuka yakni 3,79, sedangkan IPK Sidang terbuka 3,81. Berdasarkan hasil siding terbuka yang bersangkutan dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,79 dengan yudisum Cumlaude karena yang bersangkutan sudah memasukan jurnal di Q1, Indra wahyudinata lulusan ke 249 di lingkungan program doctor Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas. (tie)