BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Warga Bandung jika anda mengalami keadaan gawat darurat, segera hubungi 112. Layanan yang disediakan Pemerintah Kota Bandung ini diperuntukan untuk kejadian gawat darurat bisa langsung hubungi layanan call center 112.
Seperti dikutip Pajabar dari laman resmi Pemerintah Kota Bandung, Selasa (7/5/2024) jika Pemkot Bandung telah menyediakan layanan gawat darurat yang bisa dihubungi oleh masyarakat, baik itu pengunjung yang datang ke Kota Bandung atau pun masyarakat Bandung itu sendiri.
Layanan call center 112 ini Jika melihat atau mengalami kejadian gawat darurat warga bisa langsug telepon layanan ini dan layanan call center 112 ini tidak memerlukan biaya pulsa alias gratis.
“Layanan 112 memberikan layanan terkait gawat darurat seperti, kecelakaan, penyakit medis yang mengancam nyawa, kebakaran, orang hanyut, di gigit ular dan lain sebagainya,” ujar Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana.
Sementara itu hingga saat ini, Dinas Kebakaran Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat ada belasan bencana terjadi di Kota Bandung sejak Januari hingga April 2024. Paling sering terjadi yaitu banjir dan longsor.
“Untuk longsor itu ada enam titik, banjir juga enam titik. Sementara pergeseran tanah atau tanah amblas ada tiga titik, pohon tumbang dua titik, kirmir roboh dan ada tiga titik Angin puting beliung, ada satu titik terjadi. Ini data dari Januari sampai April, per hari ini,” kata Kepala Seksi Darurat Logistik Diskar PB Kota Bandung Roby.
Roby menyebut, bencana longsor seringkali melanda daerah Bandung Utara. Seperti halnya di daerah Kecamatan Coblong, Cidadap, Cibeunying Kaler, lalu Mandala Jati.
Sementara bencana banjir seringkali melanda wilayah sekitar Gedebage, Bandung Wetan, Braga, hingga Cibeunying Kaler. Penyebabnya yakni akibat debit curah hujan yang cukup tinggi. “Menyebabkan aliran sungai juga naik dan kalau untuk longsor itu kejenuhan tanah juga meningkat. Maka untuk longsor, masyarakat harus bisa mengantisipasi,” ucapnya.
Angka tersebut, kata Roby lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tahun 2023. Dapat terlihat penyebabnya, yakni berkenaan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
“Hujan 2024 itu lebih tinggi, terus lebih panjang juga. Mudah-mudahan di akhir tahun tahun juga tidak terlalu tinggi, karena Kota Bandung rawan banyak bencana karena hidrometeorologi,” pungkasnya. (*/tie)