www.pasjabar.com — Isu pemecatan memang mengganggu Ten Hag dalam beberapa bulan terakhir menangani Manchester United.
Erik ten Hag pun dengan santai membalas kritik yang menyerangnya.
Kondisi MU musim ini amburadul. Puncaknya ada pada duel tengah pekan lalu, Selasa (7/5/2024). MU babak belur dihajar Crystal Palace dengan skor 0-4, bermain sangat buruk.
Gol-gol Palace kali ini datang dari aksi Michael Olise (12′, 66′), Jean-Philippe Mateta (40′), dan Tyrick Mitchell (58′). MU tidak bisa membalas, bahkan mereka sampai memecahkan rekor baru yang negatif.
Kalah dengan skor telak 0-4 jelas sangat mengecewakan untuk MU. Pertahanan Setan Merah amburadul, barisan bek kacau, kiper juga tidak cukup bagus.
Bobol empat gol di laga ini pun menambah panjang catatan kebobolan MU musim ini. MU juga menambah dua catatan negatif, rekor buruk mereka pecah:
Total kebobolan 81 kali di semua kompetisi, terbanyak sejak musim 1976-1977.
Menelan 13 kekalahan dalam semusim, pertama kali bagi MU sejak era Premier League.
Bahkan dalam skenario terbaik, MU maksimal hanya bisa meraih 63 poin di Premier League musim ini. Angka itu bahkan masih di bawah era kegelapan MU di bawah David Moyes, yaitu dengan 64 poin.
Jumlah poin MU musim ini lebih rendah daripada era David Moyes. Mereka juga mencatatkan kebobolan terbanyak musim ini, terburuk sepanjang sejarah.
Karena itu, wajar jika isu pemecatan Ten Hag terus menguat. Faktanya performa MU memang terus menurun. Ten Hag bisa dianggap gagal.
Meski begitu, Ten Hag menjawab isu pemecatan tersebut dengan tegas. Faktanya badai cedera memang membuatnya kesulitan menuntun MU ke level terbaik.
“Saya mendengar beberapa komentar, entah mereka yang tidak paham sepak bola atau mereka tidak paham cara menangani tim sepak bola,” ujar Ten Hag.
“Saya kira ada banyak orang yang melihat masalah tim kami dan mereka mau bersabar,” tutupnya.