HEADLINE

Bekasi Darurat DBD, DPRD Kota Bekasi Dorong Penanganan Serius

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMPerubahan iklim yang terjadi saat ini menyebabkan peningkatan kasus demam berdarah di sejumlah lokasi di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Kasus ini tidak terkeceuali terjadi juga di lingkup wilayah Kota Bekasi.

Akibat tingginya angka kasus yang terjadi, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi mendapat perhatian serius DPRD Kota Bekasi. Menyusul naiknya kasus penyakit mematikan di Kota Bekasi itu meningkat hingga 1.747 kasus dengan 19 kasus kematian hingga awal mei kemarin.  Situasi ini turut memicu naiknya kunjungan IGD sakit serta keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah sakit (RS).

Anggota DPRD Kota Bekasi Latu Har Hary, dari Komisi 4 mendorong Pemkot Bekasi melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan upaya-upaya serius menangani penyakit ini, baik preventif maupun kuratif. Dia juga mendorong manajemen RSUD Chasbullah Abdul Majid (CAM) memberi perhatian serius untuk pasien DBD saat ini. “Yang lebih utama adalah bagaimana agar kondisi keadaan darurat saat ini perlu dicarikan solusinya, baik solusi jangka pendek maupun solusi jangka panjangnya,” ungkap Latu Har Hary.

Diungkap Latu, fogging mungkin menjadi salah satu solusi jangka pendek, walaupun tingkat efektivitasnya masih dipertanyakan.

“Akan tetapi masyarakat ingin melihat tindakan konkret dari Pemerintah Kota Bekasi terkait masalah penyakit DBD ini,” ujarnya.  Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS itu mengaku, melihat banyaknya pasien DBD yang menumpuk di sejumlah rumah sakit, baik RSUD CAM Kota Bekasi maupun rumah sakit swasta lainnya.

“Pemerintah Kota Bekasi harus bersikap serius dalam menangani masalah ini, karena semakin hari semakin banyak warga Kota Bekasi yang terjangkit penyakit ini serta penyakit yang lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Bang Jampang itu.

Latu mendorong upaya preventif untuk melakukan sosialisasi dan pencegahan dengan melakukan 3M perlu terus dimassifkan sosialisasinya kepada masyarakat.

“Agar penyakit DBD ini dapat kita tanggulangi dan tekan penularannya, baik dari sisi anggaran maupun penyediaan obat, serta layanan khusus seperti fogging yang harus dilakukan di setiap wilayah yang memang terdampak DBD,” pungkasnya. (adv/put)

Putri

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

8 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

10 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

10 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

11 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

12 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

13 jam ago