BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyambut baik peringatan Hari Penyiaran Daerah atau Harsiarda Tahun 2024 di Tingkat Provinsi Jawa Barat.
Mengusung tema “Penyiaran Berkeadilan”, Bey turut mengkampanyekan pentingnya menyadarkan masyarakat bahwa ada televisi (TV) dan radio yang programnya sesuai regulasi dan aman untuk dikonsumsi.
“Kita tahu bahwa radio dan TV yang resmi sudah jelas akan mengabarkan hal yang sudah pasti,” ujar Bey Machmudin pada puncak acara Harsiarda 2024, yang berlangsung di plaza depan Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (9/6/2024) dilansir dari situs resmi Pemprov Jabar.
“Salah satu peran pemerintah adalah menggunakan media mainstream untuk mengantisipasi berita hoaks,” tambahnya.
Bey mendorong media arus utama, khususnya televisi dan radio, agar terus berinovasi menghadirkan konten yang menarik minat masyarakat untuk kembali menonton televisi dan mendengarkan radio.
Menurutnya, era digital seharusnya menjadi tantangan bagi media arus utama untuk berinovasi dan bertransformasi, memberikan tayangan yang menarik dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan literasi masyarakat terhadap informasi terkini.
“Peluang itu ada, dan kami berharap televisi dan radio dapat memanfaatkannya agar masyarakat mudah mendapatkan berita yang baik, bukan hoaks,” ujar Bey.
“Makanya kita hari ini berkumpul untuk kembali mendengarkan radio dan menonton televisi karena informasi dari sana dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, Adiyana Slamet, menyatakan bahwa di Jawa Barat terdapat 476 lembaga penyiaran yang hadir di tengah masyarakat.
Rangkaian kegiatan Harsiarda tahun 2024 di Jawa Barat telah dimulai sejak 14 Mei lalu, termasuk seminar yang digelar di enam perguruan tinggi.
Selain itu, sebanyak 2.000 bibit pohon telah ditanam di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Selanjutnya, terdapat kegiatan Broadcasting Expo pada 8 Juni dan perayaan puncak pada 9 Juni, disertai kegiatan jalan sehat yang dimulai dari plaza depan Gedung Sate Bandung.
Adiyana menekankan bahwa di era informasi berbasis internet, tingkat pengawasan terhadap penyiaran berbasis digital harus lebih ditingkatkan.
Ia juga mengatakan bahwa lembaga penyiaran harus menjadi ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Barat.
“Kami berharap sebagai regulator, lembaga penyiaran harus menjadi kekuatan dalam pembangunan SDM,” ujar Adiyana.
“Terlebih Jawa Barat merupakan miniatur penyiaran Indonesia, dengan sekitar 35 persen lembaga penyiaran di Indonesia berada di Jabar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman, meminta lembaga penyiaran untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, terutama dalam memberikan informasi yang baik sehingga Pilkada tahun ini juga menjadi ajang pendidikan politik bagi masyarakat.
“Pertama, menjaga keamanan dan kerukunan. Kedua, para pegiat penyiaran harus menjadikan ini ajang pesta rakyat sekaligus pendidikan politik bagi masyarakat,” kata Bedi. (han)