BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM— Bulan Juni ini, kegiatan Nyawang Bulan kembali digelar oleh Kasepuhan Bunisari pada Sabtu, 22 Juni 2024.
Mengusung konsep nostalgia, acara ini menghadirkan suasana zaman dulu di bawah terang bulan purnama, dengan kuliner tradisional dan seni Sunda.
Koordinator acara, Edi Suhardi menjelaskan bahwa Nyawang Bulan diadakan sebulan sekali pada tanggal 14 Hijriah.
“Kami mengadakan tepat pada saat bulan purnama tanggal 14 Hijriah, hanya saja dengan pertimbangan ekonomis biasanya digelar pada Sabtu malam, jadi bergeser hanya satu dua hati. Konsepnya kembali ke zaman dahulu, baik dari makanan hingga peralatan yang digunakan, semuanya bebas plastik,” ungkapnya.
Acara ini dipelopori oleh Pipih Priyatna dari Kasepuhan Bunisari yang ingin menyatukan masyarakat melalui kegiatan yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Seluruh keuntungan acara digunakan untuk kepentingan warga, seperti kerja bakti dan perbaikan fasilitas.
“Kami tidak mengambil keuntungan pribadi. Semua untuk warga,” tambah Edi.
Dalam acara ini, berbagai makanan tradisional tanpa pengawet dan bungkus plastik dijual, menggunakan peralatan dari gerabah, kayu, atau bambu. Selain kuliner, ada juga pertunjukan seni seperti tarian daerah dan kecapi pantun.
“Seniman di sini konsepnya seperti ngamen, mereka tidak dibayar tapi sudah bahagia bisa tampil,” kata Edi.
Nyawang Bulan telah berjalan selama tiga tahun dengan antusiasme yang terus meningkat. Meski terkadang terkendala cuaca, acara tetap berlangsung dan dianggap sebagai hajatan warga.
“Harapan kami, acara ini bisa menjadi contoh bagi warga lain tentang pentingnya menjaga lingkungan,” tutup Edi. (tiwi)