BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sedikitnya 31 mahasiswa Telkom University atau Tel-U mengikuti program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) yang tersebar di tujuh desa Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Mahasiswa belajar dan berkegiatan di luar kampus selama empat bulan dalam kuliah kerja nyata (KKN) tematik guna memberikan pengalaman belajar hidup di tengah masyarakat.
Rektor Tel-U Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si, M.Si., mengatakan bahwa KKN tematik dalam membangun desa di Kabupaten Sumedang selaras dengan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud-Ristek.
Perguruan tinggi LLDIKTI Wilayah IV serta Paguyuban Profesor berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Sumedang bergotong royong membangun desa sesuai potensi dan kompetensinya.
“Telkom University mendukung penuh program ini (PTMGRMD) dengan mengirimkan mahasiswa-mahasiswa kami. Kami sangat berharap KKN tematik membangun desa ini dapat mengasah softskills/kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan,” ungkap Adiwijaya.
Kepala Bagian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat, Dr. Eng Muhammad Almaududi Pulungan, S.T., M.Eng., menambahkan selain mahasiswa Tel-U pun mengirimkan tiga profesor pada program ini yakni: (1) Prof. Jangkung Raharjo terkait pengolahan sampah; (2) Prof. Irfan Darmawan terkait peningkatan UMKM; dan (3) Prof. Augustina Asih Rumanti terkait peningkatan pariwisata.
KKN tematik membangun desa ini digelar selama empat bulan dimana untuk keberangkatan mahasiswa ke lokasi pada Senin, 19 Februari 2024, dan berakhir Sabtu, 15 Juni 2024.
Selama berkegiatan KKN di tujuh desa Sumedang, mahasiswa wajib menjalankan program sesuai dengan lima key perfomance indicator (KPI) yaitu zero new stunting, program inovasi, pusat kesejahteraan sosial, literasi masyarakat miskin ekstrem, dan one village one product (ovop).
Ketujuh desa tersebut tersebar di tiga kecamatan yakni (1) Desa Cilangkap, Kecamatan Buah Dua sebanyak empat mahasiswa; Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung tiga mahasiswa; (3) Desa Cimanggung, Cimanggung lima mahasiswa; (4) Desa Sindanggalih, Cimanggung enam mahasiswa; (5) Desa Bugel, Tomo tiga mahasiswa; (6) Desa Tomo, Tomo empat mahasiswa; dan (7) Desa Marongge, Tomo enam mahasiswa.
“Kami sangat berharap program PTMGRMD sebagai salah satu bentuk MBKM ini dapat berlanjut dengan cakupan yang lebih luas dan program yang lebih baik. Program ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan empati dari mahasiswa yang sulit didapatkan hanya dari bangku kuliah,” ungkap Dudi.
Menurutnya, kemunculan empati dari mahasiswa akan melahirkan kreativitias dan produktivitas yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa setelah lulus nanti.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada LLDIKTI IV, Pemerintah Sumedang, dan panitia pelaksana atas penyelenggaran PTMGRMD tahun ini,” ucap Dudi. (fal)