BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si., menyatakan, pihaknya mendukung Polri dalam menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif.
“Muhammadiyah sering melakukan kritik kepada pemerintah, tapi kritik itu tujuannya membangun dan sifatnya moderat. Tidak menghujat. Semuanya untuk perbaikan,” kata Haedar di Jakarta, Sabtu (20/7/2024) lalu.
Muhammadiyah juga ikut memberikan pandangan terhadap moderasi beragama di Indonesia yang berbeda dengan konsep deradikalisasi.
“Deradikalisasi itu kan sebagai konsep dari negara lain, budaya barat yang kurang cocok diterapkan di Indonesia,” katanya.
Menghadapi Pilkada Serentak yang dijadwalkan pada tanggal 27 November 2024 berpotensi muncul kerawanan-kerawanan yang dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas.
Dalam hal ini Polri memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat agar pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada 2024 dapat berjalan dengan damai dan kondusif.
“PP Muhammadiyah mendukung Polri dan mengajak masyarakat untuk menjaga keharmonisasian khususnya menjelang, saat dan setelah Pilkada 2024,” ujarnya.
Dalam rangka mewujudkan situasi yang aman, damai dan kondusif pada saat penyelenggaraan Pilkada 2024, maka setelah penyelenggaraan Pilpres 2024, semua lapisan masyarakat juga mesti berperan menjaga persatuan dan kesatuan umat.
“Oleh sebab itu Polri perlu merangkul peran Ulama dalam ikut serta menjaga NKRI agar tetap utuh dan terwujudnya Harkamtibmas yang kondusif,” tuturnya. (uby)