Oleh: Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Hari ini, Senin (28/9/2015), genap satu bulan waktu yang diberikan oleh amanat Kongres Paguyuban Pasundan ke-42 di Kabupaten Pangandaran, 28-30 Agustus 2015, kepada saya, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan terpilih, untuk menyiapkan struktur kepengurusan pada periode lima tahun ke depan (2015-2020).
Alhamdulillah, setelah melewati persiapan, pertimbangan, dan setelah mendengarkan saran dan pendapat dari bebagai pihak, saya telah menunaikan amanat menyusun struktur kepegurusan yang insya Allah akan dilantik pada siang ini di Sekretariat PB Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera 41 Kota Bandung.
Menyambut pelantikan tersebut, dengan segenap kerendahan hati, izinkan saya menuliskan beberapa catatan. Mudah-mudahan hal mi dapat memberikan penjelasan serta penjabaran yang memadai kepada segenap masyarakat Jawa Barat tentang ikhtiar kami untuk terus-menerus dapat membesarkan organisasi.
Lebih jauh dari itu, juga muncul harapan dan tekad kami untuk ikut berperan memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat. Hal ini bahkan termuat dalam semboyan yang belakangan terus kami gaungkan, ”Katara ayana jeung karasa mangpaatna”. Bahwa eksistensi kami tampak jelas dengan berbagai program yang menyentuh langsung jantung kehidupan masyarakat. Kami harus menegaskan bahwa Paguyuban Pasundan bukan organisasi eksklusif yang gumenak, tetapi memang nyata menyentuh kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Sesuai dengan visi misi yang telah dicanangkan dan menjadi komitmen para pendiri hingga kini, yaitu merangan kaboduan jeung kokoro (memerangi kebodohan dan kemiskinan).
Visi dan misi Paguyuban Pasundan dalam kalimat lebih imperatit adalah memajukan orang Sunda. Selama orang Sunda belum maju atau merasa dan dianggap belum maju, keberadaan Paguyuban Pasundan tetap relevan karena tujuan utama itu belum tercapai.
Haruslah diakui secara objektif, meski gerak langkah Paguyuban Pasundan sudah berlangsung melintasi zaman, tetapi masih ada sebagian pihak yang skeptis terhadap keberadaan organisasi ini. Hal itu patut dimaklumi karena juga harus diakui tidak selamanya Paguyuban Pasundan dapat menunjukkan gerak dan dinamika sebagaimana diharapkan banyak pihak yang mungkin sangat beragam perspektif dan keinginannya.
Namun, harus ditegaskan di sini bahwa dalam periode kepemimpinan yang kedua ini, saya tetap berkomitmen membawa organisasi besar ini kepada visi dan misi utamanya. Komitmen saya kepada anggota dan pengurus adalah untuk terus berjuang dalam mengatasi masalah kebangsaan, selaras dengan visi dan misi didirikannya organisasi ini, yakni terwujudnya masyarakat yang memiliki harkat dan martabat dengan memerangi kebodohan dan kemiskinan yang juga diorientasikan untuk menjaga nilai budaya Sunda dan agama.
Pada pidato awal keterpilihan saya secara aklamasi pada Kongres ke-42 di Pangandaran, saya menegaskan janji tidak ingin mendapatkan jabatan politik apa pun demi memperjuangkan Paguyuban Pasundan sampai akhir hayat. Saya berjanji untuk memperjuangkan Paguyuban Pasundan. Saya berjanji untuk tetap menjadi guru hingga akhir hayat dan tidak ingin mendapatkan jabatan politik apa pun. Ini saya eksplisitkan untuk menunjukkan komitmen tinggi saya demi kemajuan organisasi dan artinya semakin memberi manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat.
Tentu, kebersediaan saya memimpin kembali Paguyuban Pasundan juga disertai beberapa persyaratan. Di antaranya, selurub anggota dan pengurus dari berbagai tingkatan harus dapat menjalankan peran serta fungsinya secara baik dan maksimal. Kalau pengurus wilayah atau daerah sudah kuat, tentu pengurus cabangnya kuat. Pengurus cabang kuat kalau pengurus rantingnya juga kuat. Kalau semua sudah siap berjuang supaya kehadiran Paguyuban Pasundan bisa lebih bermakna buat masyarakat, saya siap jadi ketua umum. Kalau tidak, percuma saya maju lagi. Itulah yang saya katakan sejak awal.
Maka, pada momentum pelantikan pengurus PB Paguyuban Pasundan periode 2015-2020 ini saya ingin kembali menagih komitmen tersebut kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota. Seraya juga mengingatkan perubahan dalam anggaran dasar dan rumah tangga organisasi bahwa dalam kepenguruan mendatang, siapa pun yang kemudian dinilai tidak bekerja sesuai target yang ditetapkan organisasi, harus siap dirotasi ke bidang lain atau bahkan diberhentikan. Inilah juga bentuk lain dari komitmen tersebut.
Perlu disampaikan di sini bahwa struktur kepengurusan mendatang akan diisi oleh sekitar 7500 kalangan profesional dengan latar belakang pendidikan setara doktor pada bermacam bidang, pendidikan, ekonomi, sosial, hokum, dan lain-lain. Bahkan, dalam satu dua tahun mendatang, ketika unsur pengurus yang saat ini berpendidikan magister juga telah menyelesaikan studi S-3 masing-masing, hampir 904 struktur pengurus diisi oleh mereka dengan latar pendidikan doktoral.
Tentu saja ini bukan untuk gagayaan atau sekadar “pamer gelar”. Justru hal ini dilakukan untuk semakin menjawab tantangan dan dinamika zaman serta tuntutan masyarakat akan kontribusi dan kebermanfaatan Paguyuban Pasundan. Setiap bidang yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat harus dapat berkolaborasi dengan bagian penelitian dan pengembangan agar melahirkan produk nyata dan implementatif bagi warga terutama di perdesaan. (han)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…