BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan populasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.
IB suatu inovasi bioteknologi reproduksi peternakan dengan cara memasukan mani (semen) yang berasal dari ternak Jantan bersertifikat yang telah dicairkan dan diproses terlebihdahulu, kemudian masukan kedalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang di sebut “ Inseminasi Gun”.
Teknik IB dilakukan dengan maksud agar diperoleh efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan pejantan terpilih, menghindarinya penularan penyakit melalui alat reproduksi dan mencegah terjadinya Inbreeding (kawin sedarah satu keluarga).
Hal ini disampaikan saat ia meninjau langsung kegiatan produksi benih ternak (semen beku) serta sarana dan prasarana di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Jawa Barat (27/7).
Dalam kunjungannya, Wamentan Sudaryono juga melihat berbagai bangsa sapi Jantan bersertifikat dengan rataan bobot badan 800-1.200 kg hasil penjaringan Balai Unit Pelaksana Teknis Lingkup Peternakan dan Kesehatan hewan Kementerian Pertanian serta proses produksi dan penyimpanan semen beku.
“Kita memiliki cadangan semen beku di BIB Lembang lebih dari 5 juta dosis, namun keterbatasan populasi akseptor di lapangan belum mampu menyerap ketersediaan semen beku yang ada. Oleh karena itu, diperlukan strategi percepatan penyediaan indukan betina produktif untuk mendukung pemenuhan kebutuhan protein hewani. Melalui kawin alam seekor ternak biasanya hanya mampu mengawini beberapa puluh ekor betina, sementara dengan teknologi IB seekor Jantan mengawini ratusan ribu ekor ternak betina.” ujar Sudaryono.
Wamentan Sudaryono mengapresiasi kinerja dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki Kementerian Pertanian. Saat ini, BIB Lembang mampu memproduksi semen beku sebanyak 20.000 dosis per hari.
“Kami akan terus memperkuat dukungan, baik dari segi anggaran, fasilitas, maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan BIB Lembang berkontribusi secara optimal dalam pembangunan peternakan nasional,” tambahnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Makmun menyampaikan bahwa BIB Lembang memiliki stok semen beku sebanyak 5,4 juta dosis, dengan populasi pejantan unggul sebanyak 266 ekor (sapi perah FH 13 ekor, sapi potong 224 ekor, kerbau 4 ekor, kambing 15 ekor, domba 10 ekor) dan luas lahan 24,85 Ha.
Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah lingkup Ditjen PKH siap mendukung program makan bergizi dan minum susu yang dicanangkan oleh pemerintah.
“BIB Lembang telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam mendukung program Inseminasi Buatan. Namun, tantangan yang kita hadapi saat ini adalah memastikan bahwa stok semen beku yang kita miliki dapat dimanfaatkan secara optimal di lapangan. Kami berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan, baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia, agar program ini bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien,” ujar Makmun.
Sementara itu, Kepala BIB Lembang, Gun Gun Gunara, mengucapkan terima kasih atas kunjungan kerja perdana Wamentan Sudaryono ke BIB Lembang yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh pegawai BIB Lembang.
“Kunjungan ini sangat berarti bagi keluarga besar balai kami, menjadi stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai untuk bekerja dalam menjalankan tugasnya serta mendukung pembangunan peternakan di Indonesia,” pungkasnya. (Uby)