BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara memperkenalkan makanan tradisional berbahan dasar jagung lokal dan umbi-umbian untuk mendukung ketahanan pangan baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Makanan pokok asli daerah tersebut di antaranya ubi-ubian dan olahan jagung lokal.
Berbeda dengan jagung pada umumnya, jagung lokal yang diperkenalkan memiliki biji lebih kecil dan warna yang lebih cerah.
Dari jagung ini, berbagai olahan makanan pokok dapat dihasilkan, seperti kambuse, kagili, kambewe, dan lainnya.
Sementara itu, olahan singkong juga dapat menghasilkan berbagai makanan pokok, seperti kasuami, sinole, dan banyak lagi.
Makanan khas daerah ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan dikenal sebagai makanan sejak zaman nenek moyang daerah tersebut.
Kelebihan lainnya, jagung ini dapat disimpan bertahun-tahun dan setiap masyarakat dapat menanamnya di pinggir rumah masing-masing.
Kambuse sendiri merupakan makanan khas daerah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Cara mengolahnya pun memiliki teknik khusus hingga menjadi kambuse dan kagili.
Jagung direbus dengan campuran kapur khusus, setelah itu kambuse dicuci dan digiling, kemudian disajikan.
Biasanya, makanan ini disajikan dengan sayuran khas yaitu sayur katembe yang berbahan dasar daun kelor yang dikenal memiliki banyak gizi.
Hal ini disampaikan oleh Pengawas Lapangan Dinas Pertanian Sultra, Iyan, dalam kegiatan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan oleh Kementerian Pertanian di Soreang, Kabupaten Bandung yang digelar akhir Juli 2024 ini. (fal)