BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kemampuan berbicara di depan umum atau Public Speaking masih menjadi tantangan bagi banyak siswa di SMA Pasundan 4 Bandung.
Tim Pengabdian dari Universitas Pasundan melihat hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi generasi muda melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berfokus pada Public Speaking pada Kamis, 7 Maret 2024.
Dalam pelatihan yang diadakan di SMA Pasundan 4 Bandung, tim yang dipimpin oleh Dr. Imas Sumiati, M.Si., Mira Rosana, dan Dr. Dedi Sulaeman, S.S., M.Hum. berupaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa di depan umum.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan presentasi, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi belajar siswa.
Selama 120 menit, sebanyak 70 siswa-siswi mendapatkan materi yang komprehensif mengenai teknik Public Speaking, strategi komunikasi efektif, dan pentingnya pelafalan vokal yang baik.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh Dr. Imas Sumiati yang menjelaskan definisi, tujuan, dan tips sukses dalam Public Speaking. Selain itu, Dr. Dedi Sulaeman memberikan sesi khusus mengenai pelafalan vokal, menekankan pentingnya pengaturan suara yang jelas dan indah dalam komunikasi publik.
Para siswa juga diberikan kesempatan untuk berlatih langsung dan mengikuti sesi diskusi interaktif, di mana mereka dapat bertanya dan mendapatkan umpan balik langsung dari para pemateri.
Pelatihan ini berlangsung dengan suasana yang santai dan interaktif. Siswa yang awalnya cemas dan tidak percaya diri mulai menunjukkan peningkatan dalam kemampuan berbicara di depan umum.
Dengan pendekatan yang kontekstual dan sesekali bercanda gurau, pemateri berhasil mencairkan suasana dan mendorong siswa untuk lebih berani mengekspresikan diri.
Pelatihan Public Speaking di SMA Pasundan 4 Bandung ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang.
Siswa tidak hanya akan lebih percaya diri dalam berkomunikasi di lingkungan sekolah, tetapi juga diharapkan mampu menghadapi tantangan komunikasi di dunia kerja di masa depan. Pelatihan semacam ini perlu terus dilakukan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan di era globalisasi dan digitalisasi. (tiwi)