BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Transformasi digital dalam industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) menjadi hal yang penting untuk mengikuti perkembangan ekonomi yang semakin mengarah ke perdagangan digital.
Hal ini disampaikan oleh
Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Dr. Ir. Kasan, MM. dalam Pembukaan Bulan Literasi PBK 2024 di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat, pada hari ini, Senin (5/8/2024)
“Industri PBK perlu dimaksimalkan dan bertransformasi di era digital. Sejalan dengan itu, diperlukan strategi penguatan transaksi multilateral, antara lain dengan inovasi produk/kontrak baru, mencari pasar (anggota) baru, serta penguatan regulasi. Paralel dengan itu, diperlukan pula penguatan perlindungan masyarakat agar aman dalam bertransaksi dan mendorong terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap berkembangnya industri PBK, khususnya transaksi multilateral,” jelas Kasan.
Kasan menambahkan, industri PBK harus bersiap diri menghadapi proses pengalihan kewenangan pengaturan dan pengawasan aset kripto dan derivatif keuangan dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025 mendatang.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (P2SK).
“Industri PBK perlu bersiap diri mengingat Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (P2SK) dan peraturan turunannya sedang difinalisasi. Transisi kewenangan pengaturan dan pengawasan aset kripto dan derivatif keuangan dari Bappebti ke OJK dan BI akan mentransformasi industri PBK. Hal ini dapat menjadi momentum bagi Bappebti dan pelaku usaha dalam memperkuat kolaborasi untuk pengembangan kontrak multilateral dan transaksi bilateral,” jelas Kasan.
Kasan juga menekankan pentingnya kreativitas dalam membuat kontrak komoditas, baik untuk transaksi fisik maupun futures, melalui kolaborasi bersama asosiasi, industri, dan pelaku usaha. Dengan demikian, kontrak yang diperdagangkan akan sesuai dengan kebutuhan pasar dan masyarakat.
Kompetensi pelaku usaha juga menjadi kunci peningkatan kepercayaan masyarakat. Asosiasi PBK perlu melakukan berbagai pelatihan dan optimalisasi peran Lembaga Sertifikasi Profesi PBK yang telah dibentuk tahun lalu.
“Kuatkan pengawasan, tindak tegas pelaku usaha yang melanggar ketentuan, dan tentunya perkuat literasi secara masif. Untuk itu, mari satukan langkah mewujudkan ekosistem industri PBK yang aman dan nyaman untuk berinvestasi,” lanjut Kasan.
Bappebti mencatat nilai transaksi PBK pada 2023 secara Notional Value (NV) mencapai Rp25.680 triliun. Pada semester I-2024, kinerja PBK tercatat Rp14.594 triliun.
Transaksi tersebut masih didominasi bilateral seperti forex, single stock, dan index dibandingkan multilateral. Pada 2023, transaksi bilateral mencapai Rp25.273 triliun, sedangkan multilateralnya mencapai Rp407,1 triliun. Cakupan komoditas yang ditransaksikan dalam PBK masih terkonsentrasi pada timah, crude petroleum oil (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.
Kasan menyatakan bahwa Indonesia, sebagai produsen/eksportir komoditas strategis di pasar lokal dan global, memiliki peluang besar untuk meningkatkan kinerja PBK.
Lebih lanjut, perdagangan merupakan salah satu kunci penopang ekonomi Indonesia. Pada 2023, perdagangan berkontribusi 12,94 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) atau menempati urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. Dengan demikian, peran perdagangan harus ditingkatkan secara berkelanjutan dan fokus untuk Indonesia Emas 2045.
Kasan juga mengakui sejumlah tantangan ekonomi dan perdagangan yang dihadapi, baik di tataran nasional maupun global, termasuk kondisi geopolitik yang belum stabil, perubahan iklim seperti fenomena El Nino dan La Nina, serta kebijakan pengetatan beberapa negara terkait ekspor dan impor. Namun, ia mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus selama 50 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020 hingga saat ini. Pada Juni 2024, surplus tercatat USD 2,39 miliar.
Acara pembukaan dihadiri sekitar 300 peserta yang meliputi pelaku usaha dan asosiasi PBK, asosiasi komoditas, aparat penegak hukum, pemda Jawa Barat, sivitas akademika di Bandung dan sekitarnya, serta media. Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih, mengapresiasi adanya Bulan Literasi PBK 2024 dan berharap literasi PBK dapat terus ditingkatkan sepanjang tahun.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK, Tirta Karma Senjaya, menyampaikan bahwa Bulan Literasi PBK kali ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua setelah digelar tahun lalu.
Acara ini digelar Bappebti bersama Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO) dan organisasi regulator mandiri (self-regulatory organization/SRO) industri PBK.
Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan selama Bulan Literasi PBK 2024 antara lain seminar, gelar wicara (talk show), siniar (podcast), sosialisasi Trading Goes to Campus, dan Market Update. Acara ini dilaksanakan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Batam, Manado, dan Pontianak, dengan target peserta sebanyak 1,5 juta orang. (*/tiwi)
WWW.PASJABAR.COM -- Pengundian lawan fase grup di Piala Asia U-20 2025 telah selesai digelar pada…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Sardi Effendi mengatakan penerimaan peserta…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Perekonomian Jawa Barat (Jabar)berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) atas dasar harga…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pekerja menyortir dan melipat surat suara pilkada serentak Jawa Barat 2024 di…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak 25.130 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS siap bertugas dalam…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, meminta masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk waspada menghadapi…