BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ristek FISIP Unpas. Kegiatan Riset dan Praktek (Ristek) Program Studi Administrasi Publik Universitas Pasundan (FISIP Unpas) di Kabupaten Majalengka telah resmi berakhir.
Sebagai rangkaian penutup dari kegiatan Ristek, Prodi Administrasi Publik Unpas menyelenggarakan Gerakan Peduli Majalengka.
Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka, Aeron Randi S.AP., M.P, menyatakan bahwa Gerakan Peduli Majalengka akan menjadi kenangan yang berharga bagi civitas akademika Universitas Pasundan dan juga bagi masyarakat Kabupaten Majalengka.
Ristek FISIP Unpas
Ketua Ristek Unpas, Andre Ariesmansyah, S.AP., M.AP, menambahkan bahwa salah satu fokus utama kegiatan ini adalah sosialisasi pencegahan stunting.
“Kami berharap kegiatan yang telah disiapkan dengan berkolaborasi lintas sektor ini dapat memberikan manfaat yang nyata, terutama bagi masyarakat Majalengka,” ungkapnya, dikutip dari Unpas.ac.id.
Acara yang berlangsung di Gedung Creative Center Kabupaten Majalengka ini didukung oleh berbagai dinas terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) yang menyumbangkan 1.500 butir telur ayam, Dinas Kesehatan yang menyediakan 36 dus biskuit, dan Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan UKM yang menyumbangkan 150 porsi bubur kacang.
Sementara itu, sebelumnya Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (FISIP Unpas) 2024 melakukan pendampingan kepada salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM tersebut ialah Majesty Cake & Cookies di Kabupaten Bandung Barat, yang tengah menghadapi sejumlah kendala manajemen seperti minimnya modal, keterbatasan peralatan, dan area produksi yang terbatas.
Tim PKM ini dipimpin oleh Dr. Yanti Purwanti, S.Sos, M.Si, dengan anggota Andry Muhamad Ramdan, S.Ikom, MBA, serta mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Unpas, yaitu Muhamad Luqman Firdaus dan May Mauliddya Dwi Putri.
“Permasalahan yang dihadapi UMKM ini adalah keterbatasan mitra dalam penguasaan teknologi. Pemasaran yang dilakukan hanya mengandalkan papan nama, aplikasi Whatsapp, dan Instagram,” kata Yanti dalam keterangannya yang diterima pada Selasa, (23/7/2024) dikutip dari situs resmi Unpas.
Menurut Yanti, hal ini menyebabkan UMKM tersebut belum terkelola secara maksimal. Oleh karena itu, Tim PKM melakukan sharing dengan pelaku UMKM melalui pendampingan mengenai manajemen bisnis berbasis digital.
“Kami mencoba memberikan alternatif solusi untuk memecahkan permasalahan mitra, salah satunya dengan berbagi ilmu terkait penguasaan teknologi. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam penguasaan teknologi,” terangnya.
Ia juga menyampaikan bahwa timnya menyoroti keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penguasaan teknologi digital untuk mengelola usaha.
Dalam aspek pemasaran, timnya menawarkan solusi pemasaran berbasis digital serta fasilitasi peralatan produksi. Namun, sebelum itu, mitra perlu memiliki pengetahuan tentang branding.
“Pemasaran melalui informasi digital dapat menjangkau calon konsumen lebih luas. Branding juga menjadi syarat penting untuk melakukan perluasan pasar berbasis digital,” ujarnya. (Han)