BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango, S.H.,H.H menyebutkan asset KPK yang tidak laku di lelang akan dihibahkan, salah satunya untuk perguruan tinggi yang membutuhkan.
Hal itu disampaikan alumni Pascasarjana Unpas saat Kuliah Umum Eksistensi dan Prespektif KPK Dalam Memberantas Korupsi yang diselenggarakan dalam rangka Milangkala ke 111 Paguyuban Pasundan, yang dilaksanakan Jumat (9/8/2024) di Aula Mandalasaba dr. Djoendjoenan Jalan Sumatra 41 Bandung.
“Perampasan asset itu ada kalau sudah disidangkan ada putusan hakim yang dirampas lalu KPK dalam upaya asset recovery biasanya barang-barang dilelang dulu, kalau memang laku ya kita langsung setorkan ke negara. Tapi ada yang sudah dua, tiga kali, bahkan bertahun-tahun tidak laku. Ada lembaga apalagi lembaga pendidikan yang memerlukan maka akan kita hibahkan. Dan itu sudah kita lakukan salah satunya di Bali, ada yang kita hibahkan ke Kejaksaan, Imigrasi ada juda ke TNI, Polri itu banyak sekali. Bahkan di Jabar ada yang ke TNI kalau tidak salah dari asset perkara Joko Susilo,” paparnya.
Nawawi juga menyayangkan tingginya penanganan korupsi di wilayang Jawa Barat, bahkan tertinggi dari daerah lainnya.
“Penanganan korupsi di KPK provinsi Jabar lagi unggul -unggulnya, dan kita punya tanggung jawab bersama untuk menekan itu sebagai orang Jawa Barat harus memiliki keterlibatan bersama memberantas korupsi,” tegasnya.
Nawawi yang kini masih tercatat sebagai mahasiswa program doktor Ilmu Hukum di Pascasarjana Unpas ini dalam kuliah umumnya ini pun menyampaikan tentang bagaimana perguruan tinggi harus terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Salah satu yang menjadi contoh pemberantasan korupsi dimulai dari Pendidikan adalah Hongkong dan itu jadi roll model bagi seluruh negara. Jadi mereka bukan berhasilnya dalam penindakan ataupenangkapan saja, atau penyelidikan secara terbuka dan lain. Namun mereka lebih mengedapankan Pendidikan dalam pemberantasan korupsi. Memang dalam implementasinya tidak terasa sepeti orang makan cabe langsung terasa pedasnya itu dibutuhkan waktu, namun bagaimana agar tidak terlalu lama orang dididik sejak usia dini, ditanamkan nilai-nilai integritas anti koruspi dan lain sebagianya itu akan lebih berhasil kedepannya, dari pada kita nangkapin yang sudah tua-tua ini,” tegasnya.
Oleh karenanya KPK kini mulai giat melakukan pendidikan anti korupsi bahkan tingkat PAUD dan tentunya perguruan tinggi.
“Apalagi pemikiran akademisi ini sangat diperlukan dan orang semua harus punya tanggungjawab melihat prilaku yang enggak bener. Dan Lembaga Pendidikan adalah Lembaga yang paling penting dalam konsepsi di pemberantasan korupsi itu bukan hanya di Indonesia tetapi sudah dicontohkan di Hongkong sebagai contoh dunia,” paparnya. (tie)