PASOLAHRAGA

Dua Atlet yang Terlibat Kontroversi Mendapat Medali Emas

ADVERTISEMENT

WWW.PASJABAR.COM — Dua atlet yang terlibat kontroversi gender, Imane Khelif dan Lin Yu Ting, kompak meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

Imane Khelif yang tampil di kelas 66 kilogram putri meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 usai mengalahkan Yang Liu dari China lewat kemenangan angka mutlak 5-0 di Roland-Garros Stadium, Sabtu (10/8).

Sementara Lin Yu Ting juga menang angka 5-0 atas Julia Szeremeta di kelas 57 kilogram putri, Minggu (11/8).

Baik Imane Khelif dan Lin Yu Ting sempat jadi sorotan karena kontroversi gender di Olimpiade 2024. Kedua petinju putri itu memiliki kromosom XY atau kelebisan testoteron, sehingga banyak dianggap sebagai pria.

Karena testoteron yang mirip laki-laki, Imane Khelif yang berasal dari Aljazair dan Lin Yu Ting dari Taiwan mendapat tudingan sebagai transgender.

Iman Khelif paling jadi sorotan. Pasalnya, saat di babak 16 besar Olimpiade 2024, Imane meraih kemenangan setelah petinju Italia Angela Carini mundur usai duel selama 47 detik.

Meski dalam perdebatan, Imane Khelif dan Lin Yu Ting tetap tampil sepanjang Olimpiade Paris. Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyatakan Imane dan Yu Ting merupakan atlet wanita.

“Semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade Paris 2024 mematuhi peraturan kelayakan dan pendaftaran kompetisi, serta semua peraturan medis yang berlaku dan ditetapkan oleh Unit Tinju Paris 2024 (PBU).”

“Seperti pada kompetisi tinju Olimpiade sebelumnya, jenis kelamin dan usia atlet didasarkan pada paspor mereka,” tulis IOC dalam keterangan resminya.

Juru Bicara IOC Mark Adam juga memberikan tambahan dengan menyebut keputusan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) yang mendiskualifikasi Imane dalam Kejuaraan Dunia Tinju 2023 sebagai kesalahan.

“Kami telah melihat dalam laporan soal informasi yang menyesatkan tentang dua atlet wanita yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA.”

“Kedua atlet ini menjadi korban keputusan tiba-tiba dan sewenang-wenang oleh IBA. Menjelang akhir Kejuaraan Dunia IBA pada 2023 mereka tiba-tiba didiskualifikasi tanpa proses hukum,” papar Adam.

pri

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

4 menit ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

1 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

1 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

2 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

3 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

4 jam ago