Oleh: Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Basa indung atau ibu menjadi penciri identitas bangsa. Akan tetapi, modernisasi pada era globalisasi ini telah “cukup sukses” menghambat generasi muda untuk mempunyai rasa memiliki bahasa daerah. Masalah ini terjadi hampir di seluruh daerah, tidak terkecuali di Jawa Barat dengan identitas bahasa Sundanya. Apakah ada kaitan dengan terkontaminasinya budaya dengan bercampurnya suku bangsa di tatar Sunda?
“Semua kembali kepada kesadaran individu. Tidak semua keturunan asli Sunda masih mempunyai perasaan memiliki akan budayanya sendiri,” ungkap Rektor Universitas Pasundan Didi Turmudzi.
Ia mengatakan, yang perlu disalahkan adalah diri sendiri. “Sudah sejauh mana peran seorang Sunda dalam menjaga dan membanggakan budayanya? Masuknya budaya lain, kata dia, terutama melalui internet, dan juga pencampuran budaya tidak menjadi faktor utama krisis kecintaan pada budaya ini.
Ini terjadi di sekeliling kehidupan sosial Sunda. Ketika orang berlomba-lomba mempelajari bahasa asing, seperti bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin, di kompleks perumahan anak-anak mengobrol dengan temannya dengan menggunakan bahasa Indonesia. “Ketika anak-anak itu beranjak sedikit dewasa, muncul bahasa Sunda, tetapi mereka hanya kenal bahasa Sunda kasar,” ujarnya.
Ia masih ingat, pada era 1970-an para pendatang yang ada di Bandung bersemangat untuk belajar bahasa Sunda dan mempelajari etika Sunda. Begitu besarnya kebanggaan mereka dapat bergabung dan diterima Orang Sunda. “Mereka berbuat begitu tanpa dipaksa karena orang Sunda menerima mereka layaknya saudara, dengan prinsip someah hade ka semah,” kata Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan itu.
Ia mengatakan, perlu adanya keberpihakan pada bahasa indung tersebut dengan pemaksaan. Ada tiga fondasi yang harus menerapkan teknik pemaksaan sebagai penopang berdirinya bahasa Sunda, yakni pranata keluarga, pendidikan, dan media.
Keluarga ditempatkan pada urutan pertama karena sifatnya yang lebih intim dalam melakukan pengenalan dan pendalaman bahasa Sunda, Orang tua, kata Didi, harus membiasakan sejak kecil dongeng-dongeng dengan menggunakan bahasa Sunda. Melalui cerita tersebut, orang tua dapat menyisipkan dan membubuhi etika perilaku dan budaya Sunda sebagai pendukung.
“Tanamkan kebanggaan dan rasa memiliki Sunda pada anak usia dini. Cara persuasif tersebut merupakan salah satu unsur pemaksaan penerapan bahasa Sunda,” tuturnya. Unsur pendidikan pun, tambah Didi, tidak kalah peran dalam memengaruhi khalayak akan pentingnya mempertahankan budaya berbahasa Sunda itu. Di Unpas, Didi mengaskan posisi berkomunikasi dengan bahasa indung Sunda. Penggunaan bahasa Sunda diwajibkan bagi seluruh lingkungan kampus. “Setiap rapat akademik, rapat keuangan, antarmahasiswa, dan berlaku pula bagi mahasiswa asing,” ucapnya.
Selain itu, unit kegiatan mahasiswa Lingkung Seni Sunda juga turun langsung dalam setiap kegiatan pengenalan budaya Sunda yang diberikan bagi siswa sekolah. Acara rutin selalu dilakukan untuk mempertahankan rantai kecintaan berbudaya dan berbahasa Sunda di lingkungan pendidikan.
Sementara peran media saat ini memang sedikit berkurang. Didi menuturkan, kurangnya minat berbudaya Sunda menjadi pemicu penurunan aktivitas media pada budaya Sunda. “Dulu banyak sekali jurnal, media, majalah, dan koran Sunda. Perna media sangatlah berpengaruh bagi pembelajaran budaya dan bahasa Sunda yang diinformasikan melalui berita,” katanya.
Untuk menghadapi krisis ini, lanjut Didi, diperlukan adanya komitmen bersama. Peran pemerintah dan tokoh masyarakat di lingkungan sekitar harus dapat mengangkat kembali budaya Sunda. Cukup dengan berbahasa Sunda, kebanggaan itu akan secara otomatis merangsang peran masyarakat untuk melestarikan elemen budaya Sunda lainnya.
Didi menuturkan, dengan berangkat dari tujuan Bhinneka Tunggal Ika, setiap suku yang melestarikan budaya dengan memulai dari bahasa daerahnya akan ikut menegaskan integritas bangsa Indonesia. (han)
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…