BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Febri Hariyadi harus rela menepi dari skuad Persib Bandung. Tak tanggung-tanggung, ia diprediksi absen minimal dalam enam bulan ke depan.
Itu karena Febri Hariyadi dibekap cederap lutut. Operasi pun sudah dilakukan. Kini, Febri tinggal fokus menjalani pemulihan.
Itu jadi ironi tersendiri bagi Febri. Sebab, pemilik nomor punggung 13 itu cukup lama jadi sasaran kritik akibat performanya dianggap kurang moncer.
Setelah cukup lama terpuruk, penampilannya kembali menanjak di tangan pelatih Bojan Hodak menjelang berakhirnya Liga 1 2023/2024. Di championship series, Febri menjelma jadi pilihan utama Bojan Hodak.
Hasilnya, Febri bisa menjalankan tugas dengan baik. Ia bahkan sempat mencetak gol penting di championship series Gelar juara pun akhirnya bisa dipersembahkan Febri untuk Bobotoh.
Namun, Febri harus menghadapi kenyataan pahit lagi. Di tengah semangat menggebunya menatap Liga 1 2024/2024, ia justru terpuruk lagi.
Cedera menghantamnya kala Persib bermain melawan Persis Solo di Piala Presiden 2024. Hingga kini, ia harus menghilang dari lapangan dan hanya bisa menyaksikan rekan-rekannya berlaga.
Febri pun mengungkap kesedihannya melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (14/8/2024) malam. Ia mengunggah beberapa foto berwarna hitam putih.
Ada sejumlah momen yang diperlihatkannya lewat foto itu. Mulai dari foto dirinya sendiri, para pemain Persib yang memegang jerseynya, hingga foto Febri di kasur rumah sakit.
“Awal musim yang terasa berbeda karena tidak bisa berjuang bersama tim. Kecewa sudah pasti, tapi bagaimanapun ini adalha bagian dari perjalanan karir sepak bola yang harus saya hadapi. Tidak semua harapan selalu sama dengan kenyataannya. Kita tidak pernah tau apa yang terjadi di depan, apapun bisa terjadi,” tulis Febri dalam keterangan unggahannya.
Febri mengaku kini menemukan pembelajaran baru dari apa yang dialaminya. Perjalanan yang dilalui tak akan mudah.
“Pada akhirnya saya belajar lagi bahwa apa yg sedang terjadi dalam kehidupan kita hari ni adalha bagian dari perjalanan menuju tujuan kita. Tidak ada jalan pendakian menuju puncak tertinggi dengan melewati jalan yg mudah, terkadang kita harus melewati batu besar dan jalanan yg curam sebelum sampai puncak tertinggi,” jelasnya.
Di akhir tulisannya, Febri pun menyampaikan doa bagi semua orang yang sedang berjuang.
“Bagi yang sedang berjuang untuk apapun itu, semoga kita selalu dikuatkan untuk menjalaninya,” pungkasnya. (ars)