BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pasundan (BEM FH Unpas) menyelenggarakan program kerja Desa Binaan bertajuk “Equality Before the Law” di Desa Jatisari, Kabupaten Bandung, pada 13-18 Agustus 2024.
Program ini bertujuan memberikan sosialisasi dan bantuan hukum kepada warga yang membutuhkan, mengingat banyaknya warga yang belum sepenuhnya memahami proses hukum.
Ketua Pelaksana program kerja Desa Binaan, Luana, menyatakan bahwa kegiatan ini meliputi penyuluhan dan pendampingan hukum seperti seminar, safari, dan konsultasi.
Tim juga berbincang-bincang dengan masyarakat untuk menggali permasalahan hukum yang ada, menyusun kronologisnya, dan mengarahkan warga ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
“Perkara yang dialami oleh warga Desa Jatisari sangat berimbas pada perekonomiannya. Di desa tersebut, cukup banyak warga yang bercerai hanya dengan sistem talak tanpa melalui proses pengadilan, yang berdampak pada proses pembagian harta serta hak-hak lain yang sudah diatur dalam hukum,” ujar Luana, mahasiswa semester 7, dilansir dari Unpas.ac.id.
Warga Desa Jatisari, Cokro, mengungkapkan bahwa persoalan petani yang kerap merugi merupakan masalah yang sering ditemui di desa ini.
Ketidakjelasan pembagian upah bagi petani menyebabkan upah yang didapat tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Warga tidak dapat mencari penghasilan lain karena tidak ada pekerjaan lagi selain menjadi petani,” kata Cokro.
Cokro berharap ke depannya ada seseorang yang dapat membantu mengarahkan dan bertanggung jawab atas pemenuhan hak-hak warga di Desa Jatisari.
Program kerja Desa Binaan “Equality Before the Law” diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap masalah-masalah yang dihadapi warga desa, terutama dalam bidang hukum dan ekonomi. (han)