BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bagi kebanyakan orang, sampah identik dengan kotoran dan sesuatu yang menjijikkan. Namun, hal ini berbeda bagi seorang warga Kota Cimahi, Jawa Barat, yang berhasil menyulap sampah menjadi sumber cuan.
Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai pakan lele, warga sekitar Kota CImahi ini tidak hanya dapat mengelola sampah secara mandiri tanpa perlu membuangnya ke TPS, tetapi juga meraup keuntungan ekonomi dari pengolahan sampah tersebut.
Setelah pandemi COVID-19, masyarakat RT 4/RW 18 di Kompleks Cipageran Asri, Kota Cimahi, Jawa Barat, memulai langkah inovatif dalam pengelolaan sampah. Sampah organik yang merupakan sisa makanan dipilah dan diproses menjadi pakan maggot.
Maggot yang sudah matang kemudian digunakan sebagai pakan lele yang dibudidayakan di lingkungan perumahan tersebut.
Lele yang sudah siap konsumsi diolah lebih lanjut menjadi makanan siap saji dan camilan berbahan dasar lele, hasil penjualan ini dimasukkan ke dalam kas RT untuk kebutuhan warga sekitar serta membayar gaji tiga orang pegawai.
Arief Purnomo, penggagas gerakan ekonomi mandiri warga, menjelaskan bahwa sampah organik yang dikelola mencapai 20 ton setiap bulan dari 56 KK.
Hasil dari pengelolaan sampah ini dijual, dan keuntungannya digunakan untuk kebutuhan warga. Selain itu, sampah non-organik juga dikelola dan dijual ke bank sampah di Cimahi, sehingga warga tidak perlu membuang sampah mereka ke TPS atau TPA, tetapi bisa mengelolanya secara mandiri.
“Selain bisa mengurangi volume sampah ke TPS, pengelolaan sampah yang baik dan benar juga bisa menghasilkan cuan yang besar,” ujar Arief. (uby)