BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Musim kemarau panjang telah memberikan dampak signifikan pada lahan pertanian, khususnya sawah, di berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat.
Akibatnya, banyak sawah yang gagal panen.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mencatat lebih dari 3.000 hektar sawah di 17 kabupaten dan 4 kota mengalami kekeringan, dengan 189 hektar di Kabupaten Indramayu dan 121 hektar di Majalengka telah mengalami puso (gagal panen total).
Untuk mengantisipasi dampak kemarau lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menggencarkan program pompanisasi guna menjaga lahan pertanian tetap mendapatkan suplai air.
Langkah ini dilakukan agar masa panen di akhir tahun dapat tercapai, demi menjaga ketahanan pangan di Jawa Barat.
“Pompanisasi menjadi solusi utama untuk memastikan lahan pertanian kita tetap produktif di tengah musim kemarau ini. Kami juga menyiagakan tim BPBD untuk mengantisipasi kebakaran lahan yang bisa terjadi selama musim kering,” ujar Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
Pemerintah juga telah menyiapkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi potensi kebakaran lahan yang sering terjadi selama musim kemarau. (uby)