HEADLINE

Kemenkes Tambah 18 PET Scan di Seluruh Indonesia untuk Lawan Kanker

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana menambah alat pendeteksi kanker, yaitu Positron Emission Tomography (PET) Scan, di 16 rumah sakit milik pemerintah, dengan target penyelesaian pada tahun 2027.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa alat pendeteksi kanker ini akan ditempatkan di berbagai rumah sakit di bawah Kemenkes yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia, dengan tujuan memudahkan masyarakat mendapatkan diagnosis kanker lebih cepat dan tepat.

“Hingga tahun 2027, pemerintah akan menambah 18 PET Scan dari tiga unit yang ada saat ini menjadi 21 unit, yang akan tersebar di 16 rumah sakit pemerintah di seluruh pulau di Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, Maluku, Papua, dan NTT, semuanya akan dilengkapi dengan PET Scan,” ujar Budi di Bekasi, Senin (9/9/2024) dilansir dari Antara.

Menurut Budi, PET Scan adalah teknologi penting yang mampu mendeteksi kanker pada tahap awal serta menentukan lokasi penyebarannya dengan akurat.

Ia menekankan bahwa kanker saat ini menjadi penyebab kematian kedua tertinggi di dunia, dengan 9,6 juta kematian setiap tahun.

Di Indonesia sendiri, terdapat 136 kasus kanker per 100 ribu penduduk, menempatkan negara ini pada posisi ke-8 di Asia Tenggara.

Budi berharap dengan penambahan alat PET Scan ini, angka kematian akibat kanker di Indonesia dapat berkurang secara signifikan.

“PET Scan adalah alat untuk mendeteksi penyebaran kanker. Harganya sangat mahal sehingga banyak rumah sakit ingin membeli, tetapi tidak mampu,” tambah Budi.

Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan PET Scan di rumah sakit milik Kemenkes hanya akan ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan satu kali per pasien, mengingat biaya operasional alat tersebut cukup tinggi.

“Saat ini BPJS menanggung satu kali seumur hidup. Meskipun pasien seringkali membutuhkan lebih dari satu kali. Jika nantinya biaya bisa lebih rendah, BPJS bisa menanggung lebih dari sekali, dan kami akan terus berkomunikasi karena BPJS juga memiliki batas kapasitasnya,” jelas Budi. (han)

Hanna Hanifah

Recent Posts

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

5 jam ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

7 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

8 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

8 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

8 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

9 jam ago