BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Gempa berkekuatan 5.0 magnitudo mengguncang wilayah Bandung dan sekitarnya pada pukul 09.41 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat episenter gempa terletak di koordinat 7,23° LS dan 107,65° BT, 25 km tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 km.
Dilansir dari Antara, sebanyak 42 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung Barat terdampak gempa.
Di Cibeureum, Kabupaten Bandung, kerusakan rumah warga dan bangunan umum cukup signifikan. BMKG menyatakan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh pergerakan lempeng Garsela.
Laporan dari warga menyebutkan bahwa di Cibeureum dan Pacet, kerusakan rumah bervariasi dari ringan hingga berat.
Puluhan warga terluka dan telah mendapatkan pertolongan di RS Kertasari, Puskesmas Kertasari, dan Posko RSBK. Tembok rumah rubuh dan genting berjatuhan akibat guncangan yang kuat.
Gempa ini membuat masyarakat panik, terutama di Kecamatan Kertasari dan Pasirwangi yang merupakan wilayah terdekat dengan pusat gempa.
Salah satu warga, Mulki (23), menceritakan pengalaman ketika gempa terjadi saat menghadiri pernikahan sepupunya di Kampung Plered, Cikembang, Desa Cibeureum.
“Gempa begitu besar sehingga ikut mengguncang tenda, dan beberapa bangunan mengalami kerusakan,” ungkap Mulki. Acara pernikahan bahkan harus dipersingkat akibat gempa.
Hilda Q Ayuni (20), seorang karyawan PNM di Kecamatan Kertasari, juga merasakan guncangan gempa saat sedang berada di rumah nasabah di Desa Cibeureum.
“Kepala saya tertimpa genting, namun untungnya hanya luka goresan,” ungkapnya. Setelah memastikan situasi aman, ia kembali ke kantor dan sempat memotret beberapa rumah yang rusak.
BPBD Jawa Barat mencatat sebanyak 657 rumah, 5 fasilitas kesehatan, 17 sarana pendidikan, 35 tempat ibadah, dan 20 fasilitas umum di 29 desa di delapan kecamatan Kabupaten Bandung mengalami kerusakan.
Di Kabupaten Garut, 204 rumah, tujuh sarana pendidikan, dan lima tempat ibadah rusak, sementara dua rumah di Kabupaten Bandung Barat juga mengalami kerusakan.
Sebanyak 57 orang dilaporkan mengalami luka ringan, 19 orang luka berat, dan satu orang meninggal dunia.
Sekitar 450 orang harus mengungsi, dan kerugian ditaksir mencapai Rp72,5 miliar, dengan kemungkinan bertambah karena asesmen masih berlangsung. (han)