BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Empat hari setelah gempa bumi mengguncang Kertasari, ribuan warga masih bertahan di tenda pengungsian pada Sabtu (21/9/2024) pagi.
Warga mengeluhkan kebutuhan mendesak akan makanan dan selimut, mengingat suhu di lokasi pengungsian sangat dingin, mencapai 10 derajat Celsius.
Sejak gempa yang terjadi pada Rabu lalu, ribuan warga masih memilih tinggal di lokasi pengungsian di lapang Cibereum.
Banyak dari mereka yang masih trauma akibat kejadian tersebut dan tidak dapat kembali ke rumah karena banyak bangunan yang rusak.
Di hari ketiga pasca gempa, warga mengungkapkan perlunya makanan dan perlengkapan untuk anak-anak.
Cuaca dingin yang menyengat juga membuat mereka sangat membutuhkan selimut untuk menghangatkan diri.
Salah satu warga, Santi, menyatakan, “Kami masih merasa ketakutan dan butuh banyak bantuan, terutama makanan dan selimut,” ungkap salah satu warga, Santi.
Warga lain, Ai, juga menambahkan, “Kondisi di sini sangat dingin, dan kami khawatir tentang anak-anak.”
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lebih dari 24 ribu warga terdampak gempa berkekuatan 5,0 skala Richter yang terjadi pada Rabu (18/9/2024) lalu.
Tercatat 4.482 bangunan mengalami kerusakan dan 3.830 warga mengungsi. (uby)