BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Potensi maritim Indonesia yang sangat besar membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak.
Bukan hanya oleh mereka yang bergelut di bidang maritim, tetapi juga membutuhkan keterlibatan multi disiplin.
CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod mengatakan perkembangan paradaban maritim tidak hanya berhenti pada mereka yang terkait di bidang maritim,
namun juga membutuhkan keterlibatan multidisiplin ilmu.
“Kami mengajak civitas akademika dan mahasiswa ITB untuk bersama-sama mengambil langkah untuk memperkuat kembali potensi ekonomi dan kemandirian di sektor maritim,” ungkap CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod dalam acara PAL Goes to Campus, di Aula Timur Ganesha ITB, Jum’at 04 Oktober 2024.
“Kini saatnya kita memanfaatkan potensi yang ada demi kesejahteraan rakyat Indonesia.”
“Mahasiswa harus memahami betapa pentingnya inovasi, dedikasi, dan penerapan teknologi, karena inilah yang akan mendorong kemajuan bangsa kita,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Kaharuddin membeberkan sejumlan proyek yang sedang dikerjakan oleh PT PAL Indonesia, satu diantaranya adalah Pembangunan Kapal Selam Scorpene yang ditargetkan selesai pada tahun 2028.
“Proyek pembangunan kapal selam kelas Scorpene yang dikerjakan PT PAL bersama mitra strategis Naval Group asal Perancis, ditargetkan selesai pada 2028,” kata Kaharuddin.
Saat ini, ujarnya, kita sedang melakukan proses desain sekarang ini, kemudian penguatan-penguatan infrastruktur yang dibutuhkan dan juga pelengkapan-pelengkapan untuk di sistem supply chain-nya.
“Proses pembangunan kapal ini, kata dia, seluruhnya dilakukan di PT PAL Indonesia,” tegasnya.
Kapal Scorpene ini, kata dia, nantinya akan menggunakan baterai litium,
sehingga daya tahan untuk melakukan penyelaman jauh lebih dalam dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang ada selama ini.
“Kapal selam konvensional itu menggunakan liquid acid baterainya,” ucapnya.
Perbaikan Kapal Laut
Selain itu, PT PAL juga diberikan kepercayaan luar oleh Pemerintah untuk melakukan perbaikan 41 kapal perang milik TNI Angkatan Laut.
“Ini program yang menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Belum pernah Indonesia dalam satu waktu melakukan refurbishment 41 kapal perang, kecuali periode ini.
Dan ini dipercayakan kepada PT. PAL sebagai lead integrator,” ucapnya.
Semua proyek perbaikan itu, kata dia, sudah banyak yang selesai dan dilakukan sale pass, di Tanjung Priok bersama Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Ini untuk menunjukkan bagaimana kekuatan alutsista mantra laut kita, sudah demikian kuatnya dan PT PAL menjadi lead integrator untuk menjaga itu semua,” katanya.
Sementara itu, Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusuma, Ph. D dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur Penerapan Ilmu & Teknologi Multidisiplin ITB Prof. Ir. Taufan Marhaendrajana M.Sc., Ph.D,
menyampaikan kolaborasi antara institusi pendidikan seperti ITB dengan perusahaan maritim seperti PT PAL sangat penting dalam mendorong riset dan inovasi.
Ia juga menambahkan bahwa program-program studi yang fokus pada kelautan,
teknologi maritim, dan pertahanan menjadi kunci untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten di bidang maritim.
“Melalui acara ini kami berharap agar menjadi tindak lanjut dari berbagai kolaborasi strategis di masa depan antara ITB dan PT PAL,” terang Taufan Marhaendrajana.
Dalam kegiatan tersebut, Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh kedua pihak.
Seperti diketahui, kehadiran PT PAL di ITB merupakan rangkaian dari kegiatan PAL Goes to Campus yang sudah digelar di beberapa kampus ternama,
yakni Institut Tekonologi 10 November (ITS) Surabaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
PAL goes to Campus juga menghadirkan kuliah umum tentang Kebangkitan Peradaban Maritim Indonesia oleh CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod, pameran mini, dan bimbingan karir di PT PAL Indonesia.