PASNUSANTARA

OJK Tutup 10.890 Pinjol Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp139 Triliun

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menutup sebanyak 10.890 entitas ilegal yang mencakup investasi ilegal, pinjaman online (pinjol) ilegal, serta gadai ilegal sepanjang periode 2017 hingga Agustus 2024.

Penutupan entitas-entitas ini berujung pada kerugian masyarakat yang mencapai angka fantastis, yakni sebesar Rp139,67 triliun.

Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) OJK Wilayah Regional 4 Surabaya, Dedy Patria, menyatakan bahwa kerugian terbesar akibat entitas ilegal ini terjadi pada tahun 2022, di mana jumlahnya mencapai Rp120,79 triliun.

“Total ada 10.890 entitas ilegal yang telah kita tutup dengan kerugian masyarakat mencapai Rp139 triliun, terutama yang terbesar pada 2022,” ungkap Dedy dalam Media Gathering di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (4/10/2024) dilansir dari Antara.

Dedy merinci jumlah entitas ilegal yang ditutup meliputi 1.459 investasi ilegal, 9.180 pinjol ilegal, dan 251 gadai ilegal.

Khusus untuk tahun 2024 hingga Agustus, OJK telah menutup 2.741 entitas ilegal, yang terdiri atas 241 investasi ilegal dan 2.500 pinjol ilegal.

Himbauan untuk Masyarakat

Dalam pesannya, Dedy mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap berbagai tawaran yang datang dari pelaku investasi dan pinjol ilegal.

Janji-janji seperti “member get member,” klaim tanpa risiko, serta keuntungan besar dan instan, menjadi ciri khas dari entitas-entitas ilegal ini.

Ia juga menyoroti risiko-risiko yang dihadapi masyarakat jika memanfaatkan pinjol ilegal, termasuk bunga dan denda yang tidak terbatas, penyebaran data pribadi, hingga ancaman teror, penghinaan, dan pencemaran nama baik.

“Kita tidak tinggal diam karena banyak masyarakat yang menjadi korban, terutama akibat pinjol ilegal ini,” ujar Dedy.

Meski OJK terus bergerak cepat menutup entitas ilegal, Dedy menegaskan bahwa fenomena ini tidak mudah dihentikan.

Para pelaku memanfaatkan masyarakat yang belum memiliki literasi keuangan yang baik, dan terus mencari peluang untuk menjalankan aksinya.

“Seperti kita tutup di sini, muncul di tempat lain. Itu selalu dan kapan pun akan terjadi karena mereka tahu itu kebutuhan masyarakat. Mereka mencari peluang kepada masyarakat yang belum terliterasi,” tambahnya. (han)

Hanna Hanifah

Recent Posts

Pasangan Cagub, Cawagub Jabar Jeje-Ronald Minta Dukungan PB Paguyuban Pasundan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Barat (Jabar),…

24 menit ago

Jeje Wiradinata Prioritaskan Peningkatan Kualitas Pendidikan di Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Jeje Wiradinata, berjanji akan memprioritaskan…

46 menit ago

Eksplorasi Kuliner dan Hiburan di Halloween Food Market PVJ Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Paris Van Java (PVJ) Mall di Kota Bandung merayakan bulan Oktober dengan…

3 jam ago

Empat Langkah Menkominfo untuk Hindari Bahaya Judi Online

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memberikan empat langkah untuk…

4 jam ago

Jumlah Penonton Film Indonesia Capai 60 Juta, Rekor Sepanjang Masa

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Noorca M. Massardi mengungkapkan bahwa jumlah…

5 jam ago

Harga Komoditas Pangan Alami Kenaikan dan Penurunan di Oktober 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia…

6 jam ago