BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Marc Marquez si Baby Alien harus mengakuui kekalahan dari Enea Bastianini di Sprint Race MotoGP Jepang 2024.
Namun pembalap tim Gresini Racing itu cukup puas dengan posisi tiga yang membuahkan medali perunggu.
Sprint Race MotoGP Jepang 2024 berlangsung Sabtu (5/10/2024) sore WIB di Sirkuit Twin Ring Motegi. Start dari posisi sembilan, Marquez bisa mengakhiri sesi tersebut di urutan tiga.
Hal itu tidak terlepas dari start apik yang dijalani pembalap asal Spanyol tersebut. Ditambah lagi, pemimpin balapan Pedro Acosta terjatuh saat pertengahan lomba.
Namun, Marquez sebetulnya punya kesempatan untuk mengakhiri sesi itu di posisi dua. Sayangnya, duelnya melawan Bastianini di dua lap terakhir berujung dengan kekalahan.
Usai Sprint Race, Marquez mengaku sempat terpikir untuk melancarkan serangan di lap terakhir ke Bastianini. Namun, ia juga sadar pembalap tim Ducati Lenovo itu bakalan bertahan dengan sangat ketat.
“Saya berusaha menyerang di lap terakhir, tetapi saya tahu Enea akan bertahan dengan kuat,” papar Marquez, melansir dari Speedweek, Sabtu (5/10/2024).
“Karena kami berdua punya kecepatan yang sama, saya menerima (dengan Ikhlas) posisi tiga setelah serangan balik darinya (Bastianini),” imbuh pria berusia 31 tahun itu.
Marquez mengaku podium adalah tujuan utamanya di Sprint Race MotoGP Jepang 2024. Ia memang sempat mencoba mendorong laju motor lebih keras tetapi enggan mengambil risiko lebih besar.
“Ketika saya dapat posisi (untuk finis di) podium, tujuan utamanya adalah bertahan di sana,” papar Marquez.
“Saya (lebih) ingin mencetak angka dibandingkan mengambil risiko lebih demi mendapat hasil yang mungkin lebih baik (dari ini),” tandasnya.
Enea Bastianini dan Marc Marquez nyaris mengejar Francesco Bagnaia pada Sprint Race MotoGP Jepang 2024 di Sirkuit Motegi (5/10/24).
Bagnaia yang memulai dari posisi dua, bisa melesat dan sempat memimpin jalannya sesi tersebut.
Sayangnya, posisi terdepan bisa diambil alih Pedro Acosta yang membalas serangan juara dunia bertahan itu. Keberuntungan datang ke Bagnaia karena El Tiburon de Mazarron jatuh saat memimpin dengan nyaman.
Namun, di lap terakhir, pembalap tim Ducati Lenovo itu malah melambat dan nyaris terkejar oleh Bastianini dan Marquez yang melesat kencang. Untungnya, posisi itu bisa dipertahankan hingga bendera finis.
Bagnaia mengaku memang sengaja melambat di putaran terakhir. Ia langsung berpikir untuk tidak terlalu mendorong laju motor ketika melihat informasi di papan dari kru saat memulai lap 12 dari 12.
Ternyata, Bagnaia punya alasan tersendiri dengan pilihan tersebut. Ia mengaku takut dengan hujan yang mulai turun di beberapa area sirkuit.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…