HEADLINE

AFC Tanggapi BFA yang Menolak Bermain di Indonesia

ADVERTISEMENT

WWW.PASJABAR.COM AFC atau Konfederasi Sepak Bola Asia telah merespon permohonan Asosiasi Sepak Bola Bahrain atau Bahrain Football Association (BFA) yang menolak bermain di Indonesia pada matchday kedelapan fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Alasan Bahrain Football Association menolak bermain di Indonesia terkait serangan di dunia maya.

Serangan tersebut terjadi pada akun media sosial, situs resmi, dan media korespondensi mereka dan pemain Bahrain oleh netizen Indonesia.

Bahrain Football Association mengeluarkan rilis pada Rabu (16/10) yang berisi empat poin terkait perilaku suporter Indonesia yang tidak dapat diterima.

Poin kedua adalah perihal permintaan memindahkan pertandingan Indonesia vs Bahrain ke luar Indonesia untuk menjaga keselamatan tim nasional.

Sementara pada poin pertama, BFA menyampaikan kecaman atas tindakan suporter Timnas Indonesia di dunia maya.

Selanjutnya poin ketiga adalah ungkapan keterkejutan BFA tentang ancaman pembunuhan yang diterima anggota timnas Bahrain.

Sedangkan yang terakhir adalah upaya Bahrain menggandeng pihak ketiga seperti organisasi internasional, organisasi hak asasi manusia, dan media.

Guna merespons permintaan BFA, AFC pun mengeluarkan pernyataan resmi pada Jumat (18/10).

Berikut pernyataan lengkap AFC atas permohonan Bahrain untuk bertanding melawan Indonesia di luar wilayah RI:

“Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah mengetahui kekhawatiran yang disampaikan Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) atas keselamatan dan keamanan timnas mereka pada laga tandang Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Indonesia yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025.

AFC memandang masalah ini secara serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan seluruh pemain, ofisial, dan fans terhadap segala macam pelecehan dan ancaman.

AFC akan mendiskusikan masalah ini lebih jauh dengan FIFA, BFA, dan Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin untuk seluruh pemangku kepentingan dalam laga tersebut.”

Kepanikan Moral Timnas Bahrain

Permintaan Bahrain untuk memindahkan venue laga dari Jakarta mencerminkan  ketakutan yang dibangun di atas dasar imajinasi kolektif berlebihan.

Di balik keputusan ini, tersimpan apa yang dapat kita sebut sebagai kepanikan moral.

Fenomena di mana ketakutan terhadap kelompok atau situasi tertentu dibesar-besarkan dan dianggap sebagai ancaman yang lebih besar dari kenyataan.

Dalam konteks ini, ketakutan Bahrain terhadap potensi kekerasan suporter Indonesia seolah-olah merefleksikan skenario timnas mereka akan menjadi korban amuk massa.

Tentu saja, suporter Indonesia memiliki reputasi fanatik, bahkan ada sejarah insiden yang melibatkan kekerasan suporter.

Menyimpulkan bahwa keselamatan timnas Bahrain berada dalam bahaya besar jika datang ke Jakarta sudah bisa dimasukan dalam kepanikan moral.

Dalam konsep “kepanikan moral” yang dirumuskan oleh Stanley Cohen (1973), masyarakat kerap kali dilanda ketakutan yang dibesar-besarkan oleh media massa dan aktor-aktor sosial lainnya.

pri

Recent Posts

Persaingan Group C yang Semakin Ketat dan Penuh Intrik

WWW.PASJABAR.COM -- Persaingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 khusus Grup C Zona Asia sangat…

11 menit ago

Edo dan Ciro Bawa Persib Menang 2-0 atas Persebaya

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung akhirnya kembali merasakna kemenangan. Dua gol kemenangan Persib dicetak masing-masing…

1 jam ago

Raker Paguyuban Pasundan, Transformasi Paguyuban Pasundan Menuju Indonesia Emas 2045

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar rapat kerja (Raker) Paguyuban Pasundan bertema Transformasi…

3 jam ago

Satu Tahun Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Angkut 5,8 Juta Penumpang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat pencapaian signifikan dengan mengangkut 5,8…

3 jam ago

Belantara Foundation dan Jepang Tanam Bibit Pohon Langka di Riau

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Belantara Foundation bersama mitra dari sektor swasta Jepang melaksanakan penanaman bibit pohon…

4 jam ago

Mahasiswa Unpas Keisya Hasna Auliya Raih Perak di Peparnas XVII Solo 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Keisya Hasna Auliya, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)…

5 jam ago