BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam acara yang diadakan di Paguyuban Pasundan, Ilham Habibie, putra dari Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, memberikan kuliah umum dengan tema yang sangat relevan bagi pembangunan bangsa.
Temanya yakni “Iman dan Takwa serta Imtek (Ilmu dan Teknologi) dalam Konteks Pembangunan Bangsa.”
Di hadapan para anggota dan tamu yang hadir, Ilham Habibie berbagi pandangannya mengenai pentingnya keseimbangan antara nilai-nilai agama dan kemajuan teknologi dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan di Indonesia.
Ilham Habibie mengawali kuliah dengan menekankan pentingnya iman dan takwa sebagai landasan utama dalam setiap aspek kehidupan.
Menurutnya, iman dan takwa bukan hanya menguatkan moral individu tetapi juga menjadi dasar dalam membangun masyarakat yang harmonis dan bertanggung jawab.
Dengan iman dan takwa, setiap individu akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan lebih memikirkan dampak dari keputusan yang diambil, baik secara personal maupun sosial.
Lebih lanjut, Ilham Habibie menggarisbawahi bahwa ilmu dan teknologi (imtek) memiliki peran krusial dalam memajukan bangsa.
Ia menyoroti betapa teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, kelangkaan energi, dan ketahanan pangan.
Menurut Ilham, jika diterapkan secara tepat, teknologi dapat membantu Indonesia menemukan solusi yang efektif dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.
Untuk memperjelas pesannya, Ilham Habibie memberikan beberapa contoh penerapan imtek dalam konteks pembangunan bangsa.
Salah satunya adalah penggunaan teknologi dalam sistem pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi digital dan data, petani dapat mengoptimalkan hasil panen dan mengurangi pemborosan.
Teknologi ini tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga membuka akses bagi petani untuk memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas.
Selain itu, dalam bidang kesehatan, Ilham Habibie mencontohkan penggunaan teknologi telemedicine yang memungkinkan masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan layanan medis dari dokter-dokter di kota besar.
Hal ini merupakan bukti nyata bagaimana teknologi dapat memperkecil ketimpangan akses terhadap layanan kesehatan.
Di akhir kuliah umum, Ilham menekankan bahwa tantangan terbesar bagi Indonesia bukan hanya mengenai adopsi teknologi. Tetapi juga bagaimana mengintegrasikannya dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
Teknologi, menurutnya, hanyalah alat; bagaimana alat itu digunakan sangat bergantung pada karakter bangsa yang dibentuk oleh nilai-nilai spiritual.
Oleh karena itu, ia mengajak para generasi muda untuk tidak hanya mengejar ilmu dan teknologi tetapi juga terus memperkuat iman dan takwa sebagai fondasi moral dalam berkarya dan berinovasi.
Melalui kuliah umum ini, Ilham Habibie berharap dapat menginspirasi para anggota Paguyuban Pasundan.
Khususnya generasi muda, untuk terus mengembangkan diri dalam bidang ilmu dan teknologi. Tanpa melupakan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam menjalani hidup dan berkontribusi bagi bangsa. (uby)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengakui bahwa faktor kelelahan menjadi salah satu penyebab…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Agama akan segera mengumumkan bantuan Gebyar Toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Untuk mendalami dugaan kolusi antara pegawai dan penyelenggara situs judi online, penyelidik…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kepala Pusat Riset Pendidikan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Trina…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mempersembahkan diorama…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Jawa Barat…