BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Selain memberikan imbauan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga menerapkan pengelolaan sampah secara mandiri seperti di kompleks perkantoran Balai Kota Bandung di Jalan Wastukancana, sekitar 80 kantong sampah diolah setiap harinya.
Pengelolaan sampah mandiri di Balai Kota Bandung, sekitar 80 persen dari jumlah tersebut merupakan sampah organik, seperti daun dan kertas.
Petugas mengumpulkan sampah dari beberapa titik di area ini dan membawanya ke Eco Recycling Center untuk dipilah dan diolah lebih lanjut.
Koordinator Taman Badak dan Dewi Sartika, Boyke Maulana, menyatakan bahwa pengelolaan sampah di Balai Kota merupakan tanggung jawab bersama seluruh ASN dan pegawai, sesuai arahan Bagian Umum Setda Kota Bandung.
“Sebagai pegawai, kami harus memberi contoh kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah yang baik dan benar,” ujarnya di Taman Dewi Sartika, Kamis, (7/11/2024), dilansir dari Pemkot Bandung.
Sampah residu yang telah dipilah kemudian diangkut oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung setiap bulan, dengan volume sekitar 6 kubik per pengangkutan.
Meskipun pengelolaan sampah di Balai Kota terbilang cukup tertata, Boyke mengakui ada tantangan, terutama saat ada acara besar seperti perayaan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB), yang menghasilkan lonjakan jumlah sampah, terutama dari sisa makanan.
Meski demikian, pengelolaan sampah tetap terkendali.
Tantangan lainnya adalah sampah sisa makanan dan kemasan dari pembelian online. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat menumpuk dan menjadi masalah.
Beruntung, petugas kebersihan di Balai Kota rutin memilah dan mengolah sampah. Dengan dukungan pimpinan melalui sosialisasi pentingnya pemilahan dan pemanfaatan bank sampah.
Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, Balai Kota Bandung juga telah menjalankan program edukasi pengelolaan sampah. Sejak sebelum adanya inisiatif Kang Pisman.
Sampah daun diolah menjadi kompos tersertifikasi dengan mencampurkan sampah daun dan kotoran hewan dari Taman Dewi Sartika untuk meningkatkan kualitasnya.
Selain menjadi taman kota, Taman Dewi Sartika difungsikan sebagai taman edukasi dengan fasilitas seperti Green House, Eco Recycling Center, Mini Zoo, dan instalasi hidroponik.
Taman ini sering menjadi tujuan studi banding bagi pihak-pihak yang ingin mempelajari pengelolaan lingkungan dan pengolahan sampah.
Dengan berbagai inisiatif dan fasilitas ini, Balai Kota Bandung terus berupaya menjaga kebersihan.
Dan mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan menuju konsep zero waste. (han)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Tidak seeprti gadis remaja pada umumnya, Bella Setiani mengisi keseharianya dengan berjualan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa pangan yang terkontaminasi dapat memicu berbagai…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Seorang siswa sekolah menengah pertama menjadi korban pencopetan saat dalam perjalanan menuju…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Malam dramatis dijalani Persib Bandung di Singapura. Sempat tertinggal oleh lawan di…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Untuk menciptakan sinergi yang optimal dalam rencana pembangunan berkelanjutan di Kota Bekasi,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dalam satu pekan terakhir, wilayah Bandung Raya hadapi cuaca ekstrem dengan diguyur…