BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mulai melakukan ujicoba sistem inklusi di madrasah, yang akan berlangsung dari November 2024 hingga Juli 2025.
Salah satu lokasi ujicoba adalah madrasah di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Akomodasi yang Layak (AYL) bagi peserta didik penyandang disabilitas.
Direktur KSKK Madrasah, Muchammad Sidik Sisdiyanto, menekankan pentingnya percepatan implementasi pendidikan inklusi di madrasah agar bisa mencapai level satuan pendidikan di kabupaten.
“Perlu ada bentuk nyata kegiatan inklusi di madrasah sesuai PMA, sehingga madrasah menjadi tempat belajar bersama dan dapat dijadikan model untuk disebarkan ke kabupaten lain,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemenag.
Kasubdit Pendidikan Vokasi dan Inklusi KSKK Madrasah, Anis Masykhur, menambahkan bahwa praktik inklusi akan terus diimplementasikan secara bertahap.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor menyatakan kesanggupannya sebagai lokasi ujicoba dan menyebut bahwa Forum Pendidik Madrasah Inklusi (FPMI) telah berupaya mandiri.
Program ini akan disupervisi oleh INOVASI, yang telah bersinergi dengan KSKK untuk mendukung pendidikan inklusi.
Abdul Munir dari INOVASI menjelaskan bahwa ujicoba ini mencakup pendataan anak berkebutuhan khusus (ABK), pemanfaatan data untuk penyusunan program.
Serta dukungan bagi peserta didik penyandang disabilitas melalui alat bantu dan kesiapan kurikulum.
Ketua FPMI, Supriyono, menekankan perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kemenag pusat dan Dinas Sosial.
Sementara itu, Sekretaris Pokja Inklusi Kemenag Pusat, Sakdiyah, menyebutkan akan mengupayakan dukungan dari perguruan tinggi dan sumber daya lain untuk mensukseskan program ini. (han)