BEKASI, WWW.PASJABAR.COM – PAD Kota Bekasi hingga saat ini masih minim. Hal tersebut membuat DPRD Kota Bekasi berikan perhatian khusus.
PAD Kota Bekasi jelang tutup tahun 2024, kondisi keuangan Pemerintah Kota Bekasi dilaporkan berada dalam situasi yang jauh dari memuaskan.
Melihat situasi ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi ikut memberikan perhatian.
Komisi III DPRD, yang membidangi pendapatan daerah, telah berencana untuk mengundang seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta OPD terkait guna membahas dan merumuskan langkah-langkah optimalisasi pendapatan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem yang diterapkan dalam mengumpulkan pendapatan.
“Kita akan undang semua BUMD atau OPD penghasil pendapatan. Kita ingin melihat bagaimana sistem mereka dalam mengoptimalkan pendapatan,” ujarnya usai rapat kerja dengan Perumda Tirta Patriot.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hingga 1 November 2024 baru mencapai 67 persen.
Gani menggarisbawahi bahwa pencapaian PAD ini perlu menjadi perhatian serius, terutama bagi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi yang bertanggung jawab atas pengumpulan dan pengelolaan pendapatan daerah.
Gani sendiri telah menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera meningkatkan kinerja dalam menggenjot pendapatan daerah.
“Optimalkan sisa waktu yang tersedia untuk kita bisa melihat di mana letak kelemahan, kesalahan, atau dari aspek manajerialnya. Tentu ini menjadi perhatian bagi kita semua,” tutup Gani. (*/adv)